REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pascagempa berkekuatan 6,4 SR yang melanda Pidie Jaya, Aceh, tidak mengganggu operasional Pertamina di wilayah tersebut. Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan Seluruh fasilitas Perusahaan tersebut tidak mengalami kerusakan, dan operasional berjalan normal.
Wianda menerangkan, di Aceh Pertamina memiliki lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan satu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). "Pengecekan segera dilakukan setelah guncangan gempa, dan tidak ditemukan kerusakan di seluruh fasilitas tersebut, yakni di TBBM Sabang, Lhokseumawe, Meulaboh, Krueng Raya dan Simeulue serta DPPU Sultan Iskandar Muda," katanya lewat siaran pers, Rabu (7/12).
Wianda menuturkan, hasil pendataan sementara di Pidie Jaya, ada tiga SPBU di wilayah itu yang terdampak gempa. Saat ini dilakukan pengecekan aspek safety sebelum dapat dioperasikan kembali. Pengecekan menyeluruh dilakukan untuk memastikan SPBU dalam keadaan baik saat dioperasikan.
Ia melanjutkan,terkait dengan pasokan BBM di wilayah Aceh dan sekitarnya, saat ini BBM tersedia dalam jumlah yang cukup. Premium sebanyak 6.447 kiloliter (kl) dan Solar sebanyak 11.024 kiloliter. LPG juga tersedia dalam jumlah yang cukup dan pasokan akan terus ditambah guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pertamina menyiapkan 1 (satu) mobil tangki mobile yang dilengkapi flowmeter untuk pelayanan BBM ke masyarakat sambil menunggu kelayakan operasional dari sisi safety untuk tiga SPBU yang berdampak Gempa," ujar wianda menambahkan.
Pelayanan BBM juga dapat dilakukan di dekat lokasi bencana, yaitu di 14.241.406 di Pidie dan 14.241.444 Bireuen sebagai back up. Hari ini Pertamina membuka posko bantuan utk medis, pakaian dan makanan di sekitar lokasi Bencana.