REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/12), ditutup naik sebesar 22,35 poin ditopang oleh saham-saham sektor pertambangan. IHSG BEI ditutup menguat 22,35 poin atau 0,42 persen menjadi 5.268,30. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 4,61 poin (0,52 persen) menjadi 885,17.
"IHSG berhasil bertahan pada area positif dengan volume yang relatif moderat. Kelompok saham pertambangan berhasil menjaga IHSG pada perdagangan awal pekan ini (5/12)," kata Analis Reliance Securities, Lanjar Nafi di Jakarta, Senin.
Namun, kata dia, laju bursa saham domestik itu cenderung tertahan seiring dengan indikator teknikal yang menunjukan IHSG telah mencapai area jenuh beli atau overbought. Di sisi lain, pelaku pasar saham asing yang masih terus melakukan aksi lepas turut menahan apresiasi IHSG. Investor asing mencatatkan jual bersih pada awal pekan ini (Senin, 5/12) sebesar Rp 782,95 miliar.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan menguatnya harga komoditas masih membuka potensi kenaikan IHSG. Pola pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha membentukkenaikan jangka pendek. "Jika IHSG terjadi koreksi itu merupakan hal wajar, disarankan bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat IHSG sedang mengawali pola tren penguatan jangka pendek dan menengah," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 293.782 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,221 miliar lembar saham senilai Rp 5,650 triliun.
Di bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 59,27 poin (0,26 persen) ke level 22.505,55, indeks Nikkei turun 151,09 poin (0,82 persen) ke level 18.274,99, dan Straits Times menguat 21,69 poin (0,74 persen) posisi 2.941,06.