Jumat 02 Dec 2016 13:24 WIB

Pabrik Baru Solusi Industri Pupuk Dukung Kedaulatan Pangan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik pupuk. Industri pupuk salah satu industri pengguna gas bumi. ilustrasi
Pabrik pupuk. Industri pupuk salah satu industri pengguna gas bumi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk melakukan efisiensi produksi sebagai upaya mendukung pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia yang juga Ketua Presidium Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) Aas Asikin Idat mengatakan kondisi harga gas saat ini dan turunnya harga komoditi urea di pasar internasional membuat industri Pupuk Indonesia sulit bersaing dengan produsen dari negara lain.

"Harga gas negara lain lebih murah," ujar dia di Auditorium Binakarna Hotel Bidakara Jakarta, Jumat (2/12).

Selain itu, ia melanjutkan, rata-rata pabrik milik Pupuk Indonesia juga sudah berusia tua yang menyebabkan tinggi konsumsi gas. Untuk itu, program efisiensi menjadi salah satu prioritas utama Pupuk Indonesia.

Berdasarkan biaya-biaya non gas, menurut Aas, saat ini pihaknya sudah termasuk produsen paling efisien dibandingkan negara lain. "Namun, karena biaya gas meliputi 70 persen biaya produksi, harga pokok kita tetap lebih tinggi dibandingkan produsen lain," katanya.

Salah satu strategi meningkatkan efisiensi adalah dengan menekan konsumsi bahan baku gas melalui revitalisasi. Rata-rata pabrik di Indonesia berusia tua dan menggunakan teknologi lama. Pabrik urea bahkan termasuk boros dalam mengkonsumsi gas.

"Rata-rata pabrik kita sudah berusia di atas 20 tahun dan konsumsi gasnya mencapai 35 mmbtu per ton," tegas Aas. 

Guna mengatasi hal tersebut, pihaknya berencana mengganti pabrik-pabrik yang sudah tua dan boros dengan pabrik baru yang lebih efisien dan hemat energi. Pabrik baru ini akan memiliki rata-rata konsumsi gas sekitar 25 mmbtu per ton.

Ia menjelaskan, sejumlah program revitalisasi antara lain pembangunan Pabrik Kaltim-S di Bontang yang telah diresmikan Presiden Indonesia tahun lalu, Pusri 28 di Palembang yang diharapkan selesai tahun ini, serta pabrik Amurea 2 di Gresik yang ditargetkan beroperasi pada 2018.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement