REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal ketiga tahun ini direvisi naik, karena pengeluaran konsumen berkembang lebih cepat dari yang dilaporkan sebelumnya.
Ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,2 persen pada kuartal ketiga tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,9 persen dan pertumbuhan kuartal kedua 1,4 persen, menurut data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS, Selasa (29/11).
Gambaran umum pertumbuhan ekonomi tetap sama, sedangkan peningkatan dalam pengeluaran konsumsi pribadi lebih besar daripada perkiraan sebelumnya, kata Departemen Perdagangan. Belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70 persen terhadap ekonomi AS, meningkat 2,8 persen pada kuartal ketiga, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan 2,1 persen yang dilaporkan sebelumnya, tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 4,3 persen pada kuartal kedua.
"Pertumbuhan belanja konsumen yang kuat dalam kuartal ini telah didukung sebagian oleh peningkatan neraca rumah tangga, karena utang rumah tangga sebagai bagian dari pendapatan bersih berada pada tingkat terendah secara historis," kata Ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih Jason Furman.
Angka-angka ini cenderung memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga acuannya pada Desember. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan baru-baru ini bahwa akan tepat bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga relatif segera, dan memperingatkan risiko mempertahankan suku bunga rendah terlalu lama.
The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya, juga terakhir tahun ini, pada 13-14 Desember. Para investor secara luas memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Desember mendatang.