REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Praktisi Keuangan Syariah Mohammad B Teguh menilai, NTB memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor UKM kreatif. Label halal tourism yang disematkan kepada Lombok, ia katakan, menjadi modal utama dalam kemajuan sektor UKM kreatif di Pulau Seribu Masjid tersebut.
"UKM NTB strategis karena dapat halal tourism dan diakui dunia internasional, meskipun gaungnya harus lebih disosialisasikan," ucapnya dalam seri kelas keuangan syariah UKM kreatif bertajuk di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, NTB, Senin (21/11).
Kendati begitu, permasalahan para pelaku UKM kreatif di Lombok tak berbeda dengan kota lain yakni pada pola pikir. "Kebanyakan belum bisa memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Sudah kadang mereka cuma mikir omsetnya berapa, bukan profit," ungkapnya.
Dalam seri kelas keuangan ini, ia mengajak para pelaku UKM untuk memiliki laporan keuangan yang jelas dan tidak campur aduk dengan keuangan pribadi. Untuk akses permodalan syariah, dia akan mengajarkan skema bagi hasil antara pelaku UKM dengan investor dengan hasil yang adil. Menjaga kepercayaan merupakan titik kunci dalam mengakses permodalan syariah bagi UKM.
"Kita yang sudah lama beragama Islam banyak yang tidak paham soal ini. Padahal, banyak non muslim yang tertarik, ini adil banget kata mereka," katanya menambahkan.