Sabtu 19 Nov 2016 21:53 WIB

Bulog Minta Petani Tingkatkan Kualitas Beras

Red: Nur Aini
Beras (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Beras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta meminta petani selalu menjaga kualitas beras yang akan dijual ke badan usaha milik negara itu.

"Kami meminta petani tidak sekadar memproduksi, tetapi juga memparhatikan kualitas beras sebelum diajukan untuk kami serap," kata Kepala Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional DIY Miftahul Adha di Yogyakarta, Sabtu (19/11).

Menurut Miftah, Bulog DIY bersama gabungan kelompok tani (gapoktan) di seluruh kabupaten selalu mendorong petani meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi beras, dengan memberikan penyuluhan secara rutin. "Kami selektif dalam melakukan pembelian beras petani, dengan harapan setiap beras yang nantinya akan disalurkan kembali ke masyarakat juga memiliki kualitas yang baik," kata dia.

Ia mengatakan, setiap beras yang diserap dari petani dipastikan telah memenuhi standar kualitas dengan ketentuan kadar air maksimum 14 persen, butiran patah 20 persen, menir dua persen, dan derajat sosoh 95 persen dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 7.300 per kilogram. "Kurang dari standar itu, kami tidak akan beli," kata Miftah.

Guna menjaga kualitas beras yang disimpan, menurut dia, seluruh gudang penampungan beras milik Bulog, kata dia, juga terus ditingkatkan pengawasan dan perawatannya. Saat ini Gudang Bulog di Kalasan mampu menampung 23 ribu ton beras, gudang di Gunung Kidul 3.000 ton, dan gudang di Bantul 2.000 ton, dan di Kulon Progo 3.500 ton.

Ia mengatakan, serapan beras petani hingga November 2016 mencapai 57.200 ton. Dari hasil pembelian beras petani itu, hingga saat ini 45 ribu ton beras telah disalurkan dalam bentuk beras kepada keluarga prasejahtera.

Sedangkan stok persediaan beras yang masih tersisa di gudang Bulog DIY hingga saat ini mencapai 30 ribu ton. Stok beras itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat DIY hingga Mei 2017.

Sementara itu, kata dia, bagi masyarakat penerima beras miskin (raskin), Miftah juga mengingatkan, apabila menemukan beras yang diterima memiliki kondisi tidak layak konsumsi agar segera mengadukan ke Bulog untuk diganti. "Kalau ada beras yang tidak layak seperti itu harap segera melaporkan kepada kami. Kami siap menarik dan mengganti. Sejak awal kami sudah selektif dalam menyerap beras petani," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement