Senin 14 Nov 2016 14:48 WIB

Asosiasi Bisnis Indonesia-Singapura Segera Dibentuk

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kiri) memberikan pernyataan pers pada pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kiri) memberikan pernyataan pers pada pertemuan bilateral di Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat untuk membentuk asosiasi bisnis demi meningkatkan hubungan kerja sama bidang ekonomi antarkedua negara. Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang digelar di Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, Senin (14/11).

Singapura saat ini tercatat sebagai mitra strategis Indonesia dalam bidang ekonomi. Negeri tetangga tersebut termasuk negara yang memiliki investasi terbesar di Indonesia. Dari periode Januari hingga September 2016 lalu misalnya, investasi yang dikucurkan pemerintah Singapura di Indonesia mencapai 7,1 miliar dolar AS. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 44 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung selama satu jam, Presiden Jokowi menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi yang lebih kompetitif. "Dalam pertemuan, saya telah jelaskan mengenai reformasi ekonomi dan juga hukum yang terus dilakukan Indonesia agar ekonomi Indonesia lebih kompetitif," ujar Jokowi, seperti dituturkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmuddin.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengapreasiasi komitmen yang disampaikan Jokowi. Ia menyatakan, Indonesia adalah mitra penting bagi Singapura. Tak hanya itu, selain membentuk asosiasi bisnis, PM Lee juga mengatakan Singapura akan terus meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di sejumlah bidang.

Untuk bidang pariwisata misalnya, Indonesia dan Singapura sepakat untuk meningkatan jumlah arus wisatawan antar kedua negara dengan cara membuka jalur pelayaran kapal pesiar. Di sektor energi, Negeri Singa tersebut akan berkontribusi dalam proyek pembangkit listrik 35 ribu MW di Indonesia. Adapun di bidang investasi, Singapura akan menanamkan dananya di kawasan Batam, Bintan, dan Karimun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement