Kamis 10 Nov 2016 14:59 WIB

AS di Bawah Trump Diprediksi Hindari Perdagangan Bebas

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Presiden terpilih Donald Trump tersenyum saat ia tiba untuk berbicara pada malam kampanye pemilu, Rabu, 9 November, 2016, di New York.
Foto: AP / Evan Vucci
Presiden terpilih Donald Trump tersenyum saat ia tiba untuk berbicara pada malam kampanye pemilu, Rabu, 9 November, 2016, di New York.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memprediksi Amerika Serikat mengubah strategi bisnis global di bawah kepemimpinan Donald Trump. Ketua KEIN, Soetrisno Bachir berpendapat Trump lebih fokus pada kerja sama bilateral.

Ia menerangkan, saat ini industri di negeri Paman Sam kalah bersaing sejumlah negara besar, di antaranya Jepang dan Cina. Amerika Serikat, kata Soetrino, lebih banyak mengandalkan impor. Hal itu melahirkan ketidakpuasan masyarakat setempat. "Dia melihat masyarakat di sana kecewa dengan situasi sekarang. Yang terbuka, ternyata tak menguntungkan AS, nanti dia akan proteksi, perdagangan bebas dihindari, lebih ke bilateral," kata Politikus PAN ini saat ditemui di Hotel Saripan Pacifik, Jakarta, Kamis (10/11).

Menurutnya, AS juga akan menggandeng negara-negara Timur Tengah yang mayoritas Muslim. Apalagi Presiden AS dari Partai Republik itu memiiki background pengusaha yang mementingkan konektivitas. "Sebagai seorang pengusaha, dia nanti bekerja sama dengan Timur Tengah. Seolah-olah dia memusuhi orang Islam, itu di kampanyenya dia, saya yakin kerja samaubilateral dengan negara Timor Tengah akan dia lakukan," tutur Soetrisno.

Ia menegaskan Indonesia tak perlu khawatir dengan kepemimimpinan Trump. Ia melihat beberapa pengusaha nasional seperti Setya Novanto, Hary Tanoe Sudibyo, dan Setiawan Djodi memiliki kedekatan dengan orang nomor satu AS itu. Dalam posisi tersebut, para pengusaha nasional, menurut Soetrisno perlu melihat peluang positif. Novanto cs, ia minta mengusahakan neraca ekspor kita ke AS bisa lebih besar volumenya. "Jangan ngurus perusahaannya sendiri, tapi membantu negara kita bisa ekspor lebih besar ke AS," ujar Soetrisno.

 

Baca juga: 'Pengusaha Nasional Akrab dengan Trump, Bisa Perbesar Ekspor ke AS'

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement