Kamis 03 Nov 2016 14:53 WIB

BTM Kembangkan Produk Pembiayaan Pertanian‬

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) mengembangkan produk pembiayaan pertanian. Manager BTM Amman Putro Prihatmanto mengatakan, permbiayaan syariah berbasis pertanian selama ini minim dilakukan oleh lembaga keuangan syariah karena besarnya tingkat risiko bisnis di sektor pertanian.

BTM menilai pembiayaan di sektor pertanian memiliki unsur pemberdayaan bagi masyarakat. Putro menambahkan, kemitraan dalam pembiayaan pertanian baru kali ini dilakukan oleh BTM yang operasionalnya berbadan hukum koperasi. Hal ini tidak lepas dari besarnya potensi bisnis di sektor pertanian di Jawa Tengah, terutama di daerah Magelang.

Selain itu, produk pembiayaan pertanian tersebut sebagai perwujudan keberpihakan BTM kepada para petani yang nasibya selama ini ditentukan oleh para tengkulak, dengan pembelian harga produk pertanian dibawah harga standar.

"Melalui tiga kerja sama antara Pasar Induk Nusantara (PIN), komunitas petani dan BTM kami ingin membangun sinergisitas dalam meningkatkan kesejahteraan para petani," ujar Putro dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (3/11).

Dalam pembiayaan bisnis ini, BTM Amman menggunakan akad ba’i Salam yaitu  pembelian barang yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Menurut Putro, selain akad tersebut kedepan masih banyak akad lain yang bisa dikembangkan dalam transaksi bisnis pertanian.‬

Kesepakatan kemitraan antara Komunitas Bina Tani Makmur dan Pasar Induk Nusantara (PIN) ini dilakukan di kantor BTM Amman Magelang, Jawa Tengah.

‪Sementara itu, Direktur Utama Pasar Induk Nasional (PIN) Sutardi menyambut baik langkah yang dilakukan oleh BTM Amman Magelang. Dia mengharapkan dalam kemitraan ini ada langkah konkrit bersama dalam membangun ketahanan pangan secara integratif.

Menurutnya, dalam kerja sama ini sangat konkrit sekali karena ketiga pihak sama-sama mengambil peran yakni PIN dalam pemasaran produk, dan BTM Amman perkuatan permodalan dan komunitas petani sebagai produsen produk pertanian.

"Sinergisitas inilah merupakan strategi bersama dalam keberpihakan terhadap produk pertanian kita," kata Sutardi.

‪Ketua Induk BTM Achmad Suud mengatakan, kemitraan yang sudah dilakukan oleh BTM Amman Magelang merupakan sebuah pilot project BTM dalam mengembangkan bisnis disektor pertanian. Jika pilot project ini berhasil dilakukan dan memiliki dampak ekonomi serta pemberdayaan bagi umat, maka konsep bisnis tersebut akan dikembangkan diseluruh BTM di Indonesia.

Apalagi, sambung Achmad, hal ini selaras dengan program ekonomi yang dilakukan oleh Muhammadiyah dalam membangun kampung-kampung pertanian Muhammadiyah atau AgroMu.  "Jadi sinergisitas program ini sekaligus merupakan studi kami dalam mengembangkan pembiayaan syariah berbasis pertanian," ujar Achmad.‬

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement