Rabu 02 Nov 2016 22:17 WIB

Investor Belarusia Berminat Garap Geothermal Sumsel

Rep: Maspril Aries/ Red: Maman Sudiaman
Ilustrasi investasi geothermal. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ilustrasi investasi geothermal. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Investor asal Belarus atau Belarusia berminat menanamkan investasinya di Sumatera Selatan (Sumsel). Investasi yang diincar adalah pada sektor energi yakni pembangkit listrik energi terbarukan geothermal.

Chairman of the Board of Directors JSV Belzarubezhstroy, Viktor Chevtsov usai bertemu Gubernur Sumsel Alex Noerdin, menyebutkan, Belarusia mencoba menjajaki kerja sama dengan Pemprov Sumsel yakni membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal kapasitas 120 megawatt (MW).

“Ini merupakan pertemuan ketiga dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” kata Viktor Chevtsov, Rabu (2/11).

Selain menjajaki kerja sama di bidang energi, menurut Viktor Chevtsov, Belarusia juga memiliki kekuatan di bidang olahraga. “Kami melihat Sumsel memiliki kompleks olahraga dengan standar internasional. Untuk pembinaan olahraga, kami juga akan mengirimkan pelatih untuk beberapa cabang olahraga guna untuk meningkatkan kemajuan para atlet,” ujarnya.

Pada pertemuan sebelumnya, saat Deputi Perdana Menteri Belarusia Vladimir Semashko berkunjung ke Indonesia dan bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Vladimir Semashko menyempatkan berdialog dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin pada 29 Mei 2016 di Jakarta.

Pada pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Belarus Vladimir Semashko dibicarakan peningkatan hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Sumatera Selatan dan Belarusia. Gubernur Alex Noerdin saat itu menawarkan Belarusia untuk memasok komoditi karet remah, minyak kelapa sawit, kakao, kopi, dan produk perikanan. Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak bisa memasarkan produknya ke Serikat Ekonomi Eurasia dan negara-negara di Eropa Timur.

Gubernur Sumsel mengharapkan hasil pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Belarus Vladimir Semashko dapat ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya yang bersifat teknis. Yakni menyangkut pembahasan perdagangan dan investasi, serta hambatan yang mungkin ada antara Indonesia dan Belarus. Sehingga rencana kerja sama keduabelah pihak dapat segera terwujud.

Pada pertemuan tersebut Gubernur Alex Noerdin saat itu didampingi Muljono Prawiro selaku direktur Utama PT Pusri; Joko Pramono Direktur Operasi dan Produksi PTBA Tbk , Bayu Priaman Djokosoetono; Chairman Blue Bird Group, M Nasir;  Direktur Produksi PTPN VII; Noerdi Tedjaputra Presiden Direktur PT Baja Baru, dan Kepala Bappeda Sumsel Ekowati Retnaningsih. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement