Selasa 01 Nov 2016 02:01 WIB

Warga Bandar Lampung Sulit Cari Elpiji 3 Kg

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gas Elpiji 3 kg
Foto: Republika/Prayogi
Gas Elpiji 3 kg

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Sejumlah warga di beberapa kawasan pemukiman penduduk mengaku kesulitan mendapatkan elpiji tabung tiga kilogram di pangkalan dan pengecer. Meski masih tersisa beberapa tabung elpiji di warung, harga yang ditawarkan sudah melambung mencapai Rp 20 ribu per tabung, padahal harga di pangkalan Rp 17 ribu per tabung.

Stok elpiji di pangkalan dan pengecer sudah tidak menentu. Pasokan gas elpiji tabung melon untuk rakyat miskin tersebut sudah dua pekan tidak datang.

Berdasarkan pantauan, Senin (31/10), pangkalan elpiji di SPBU Kemiling, sejak pekan lalu hingga petang belum juga menerima. SPBU ini tidak lagi memasang pengumuman “gas dalam perjalanan” tapi “gas kosong”.

Menurut Yanto, petugas pangkalan elpiji tersebut, pasokan gas tiga kilogram mulai berkurang sejak tiga bulan terakhir. Jatah tabung yang biasanya di atas 2.000 tabung dikurangi menjadi di bawah 1.000 tabung. “Jatah pasokan sepekan dikurangi, jatah tabung dikurangi, tetapi konsumen terus meningkat. Jadi stok kosong terus,” ungkapnya.

Ia menuturkan saat pasokan elpiji masuk ke pangkalan setelah dibongkar setengah jam, pembeli sudah menunggu, dan hanya membutuhkan waktu tidak sampai satu jam, ribuan tabung elpiji melon tersebut ludes terjual. “Kalau sudah habis, nunggu lagi dua minggu ke depan,” ujarnya.

Menurut Tedi, warga Bandar Lampung, ia selalu tidak kebagian membeli elpiji kecil tersebut di pangkalan dengan harga Rp 17 ribu per tabung. Ia membeli di warung dengan harga Rp 20 ribu, itupun terkadang masih tersisa. Kalau tidak ada lagi, ia terpaksa keluar kampung membeli elpiji karena harus memasak di rumah.

Ironisnya, ungkap dia, tabung elpiji 12 kg dan yang baru Rp 5,5 kg masih tersisa banyak. “Mungkin banyak orang kaya yang bawa mobil memborong elpiji 3 kg sampai 10 tabung, makanya cepat habis di pangkalan,” katanya.

Pemilik pangkalan elpiji di Way Halim, Lina mengatakan, pasokan elpiji tabung kecil sudah dibatasi sebulan terakhir. Biasanya ia mendapat pasokan 100 lebih tabung, sekarang di bawah 100 tabung. “Kalau di bawah 100 tabung cepat habis sehari saja,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement