Senin 31 Oct 2016 12:38 WIB

Jokowi Sebut Jumlah Uang Disimpan di Kasur Mencapai Rp 1 Triliun

Presiden Joko Widodo.
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut masih banyak masyarakat yang menyimpan uangnya di bawah kasur mencapai Rp 1 triliun lebih. "Saya mendapatkan informasi yang menyimpan di bawah kasur lebih dari Rp 1 triliun ada. Saya nggak tahu kasurnya sebesar apa," kata Presiden saat menghadiri acara kampanye "Ayo menabung" dalam rangka peringatan hari menabung sedunia tahun 2016 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Senin (31/10).

Menurut Jokowi, hal ini suatu kenyataan dan mengajak para pelaku industri keuangan untuk menggerakkan masyarakat untuk menyimpan uangnya di perbankan maupun diinvestasikan melalui lembaga keuangan lainnya. "Jangan lagi menyimpan uang di bawah bantal, jangan lagi menyimpan di bawah kasur. Ayo jadikan kegiatan gemar menabung sebagai budaya kita," ujar Presiden berharap.

Jokowi juga mengingatkan kepada industri perbankan terkait biaya tabungan yang menyebabkan masyarakat kecil enggan menaruh uangnya di bank. "Titip kepada seluruh pimpinan bank, yang saya melihat ada yang keluhannya adalah biaya tabungan, fee tabungan, kadang-kadang kalau tabungan kita kecil, tidak diisi lagi, habis karena tergerus oleh biaya bank. Tolong untuk 'fee' tabungan," kata Presiden.

Jokowi meminta masyarakat Indonesia menguarangi budaya konsumtif dan masuk ke budaya produktif, yakni dengan diawali budaya menabung. "Menabung kita jadikan persiapan masa depan, merencanakan masa depan kita yang lebih baik. Mari menabung, ayo menabung, ayo menabung, ayo menabung," kata Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement