Ahad 30 Oct 2016 20:35 WIB

Begini Cara DKI Jakarta Distribusikan Elpiji Subsidi Tertutup

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolanda
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi DKI Jakarta akan menjadi wilayah proyek percobaan pendistribusian tabung elpiji 3 kg secara tertutup. Supaya ini terkontrol dengan baik, DKI Jakarta perlu memakai cara kerja Perum Bulog kala menyalurkan raskin.

"Kita melihat data dari Perum Bulog untuk mendistribusikan raskin, kita kerja sama dengan Kecamatan dan Kelurahan, nanti yang membagikan RT/Rw," kata Kepala Bidang Pengelolaan Energi Listrik Minyak dan Gas Dinas Perindustrian dan Energi Daerah DKI Jakarta Elisabeth Ratu dalam diskusi di gedung Dewan Pers, Jakarta, Ahad (30/10).

Sejauh ini, menurut Ratu, penyaluran elpiji 3 kg di Jakarta, sudah terserap  dengan baik meski masih ada masyarakat yang belum menerima. "Jumlah kuota kita dari pusat masih belum 100 persen, hanya 75 persen dari kebutuhan sebenarnya," ujar Ratu.

Dalam pengawasan, menurut dia, Pemprov DKI sudah bekerja maksimal. Setiap bulan, para wali kota memantau ke agen penyalur. Kemudian menanyakan berapa harga yang didapat dari Pertamina dan yang dijual. 

Sebelum Jakarta, Pertamina sudah menerapkan subsidi tertutup elpiji 3 kg di Kalimantan. Dari situ bisa diambil pembelajaran untuk menentukan langkah-langkah agar penyaluran di ibu kota tepat sasaran.

"Harus duduk bersama Pemprov DKI, Pertamina dan Dirjen Migas, di Kalimantan Pertamina uji coba. Dari situ kita belajar apa yang dialami," tutur Ratu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement