REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perkembangan otomotif di Indonesia memang masih kalah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Kedua negara ini menjadi pesaing utama Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu sebab industri otomotif Indonesia tertinggal.
Presiden Indonesia Automotive Institute (IAI) I Made Dana Tangkas Thailand memiliki kecanggihan industri otomotif yang cukup maju. Di saat industri Indonesia masih membuat kendaraan low cost and green car (LCGC), industri otomotig di thailand dan Malaysia telah mengembangkan mobil hybrid dan Eco Car.
"Ini cari tanda bahwa industri otomotif Indonesia masih tertinggal. Kita harus segera membangun kekuatan otomotif," kata Made Dana, Jumat (28/10).
Salah satu cara perbaikan industri ini adalah melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM). Made Dana menuturkan, SDM otomotif Indonesia masih kurang bersaing. Ilmu yang dimiliki SDM Indonesia kalah pintar dibandingkan kedua negara ini.
Untuk itu, program vokasional dalam sektor ototmotif pun harus menjadi fokus pemerintah. Terlebih selama ini Indonesia sebenarnya telah memiliki industri komponen yang bisa menunjang industri otomotif.
Sekjen Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hadi menjelaskan, selain SDM yang kurang bersiang, industri otomotif dalam negeri juga belum didukung oleh perbaikan regulasi dari Pemerintah. Menurutnya, Pemerintah memang memberikan kemudahan pajak untuk industri komponen otomotif, tapi tidak untuk industri karet dan plastik. Padahal kedua industri ini juga digunakan untuk otomotif.
"Ini masih harus ada perbaikan sehingga semua sektor yang mendukung industri otomotif bisa membuat industri ini berkembang," kata dia.