Selasa 25 Oct 2016 11:06 WIB

Persaingan Mengeksploitasi Cadangan Minyak dan Gas Afrika

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi minyak mentah dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JOHANNESBURG -- Afrika merupakan 'rumah' dari beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Banyak dari mereka yang mengandalkan minyak untuk valuta asing.

Diperkirakan 57 persen pendapatan ekspor Afrika berasal dari hidrokarbon. Cadangan minyak terbukti telah tumbuh hampir 150 persen, meningkat dari 53,4 miliar barel sejak 1980 menjadi 130,3 miliar barel pada akhir 2012.

Afrika adalah rumah bagi lima dari 30 negara penghasil minyak terkemuka di dunia, dan hampir dua triliun dolar AS investasi diharapkan pada 2036. Atas dasar tersebut, kepentingan Eropa, Amerika dan Cina tetap tinggi di benua itu.

Perusahaan minyak Amerika ExxonMobil adalah salah satu investor asing terbesar di Afrika. Selama bertahun-tahun mereka telah mengeluarkan lebih dari 24 miliar AS untuk eksplorasi dan pengembangan energi.

Italia merupakan negara Eropa yang paling dekat dengan Afrika. ENI, sebuah perusahaan multinasional minyak dan gas Italia, berencana berinvestasi sekitar 25 miliar dolar AS terutama dalam minyak dan gas, yang mewakili 60 persen dari investasi perusahaan.

Sementara Cina adalah konsumen terbesar kedua di dunia minyak, dan diproyeksikan akan menjadi konsumen terbesar di dunia pada 2030. Diperkirakan Cina akan mengimpor lebih dari 66 persen dari total minyak pada 2020 dan 72 persen pada 2040.

Kepentingan perusahaan energi utama AS di Afrika tidak menurun, dan kebutuhan Asia dan Eropa tidak akan berhenti tumbuh. "Kita semua tahu sumber minyak menjadi semakin langka. Cadangan besar terakhir minyak di Afrika akan menjadi semakin penting. Preposisi diri dengan maksud untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut sangat penting," kata profesor sejarah di Universitas Lausanne Jean Batou seperti dikutip dari Aljazirah, Ahad pekan lalu.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement