REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kebutuhan daging di Palembang dan Sumatra Selatan (Sumsel) cukup tinggi, sampai saat ini harga daging sapi di pasar tak kunjung turun dari harga Rp 110.000 per kilogram (kg). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Sumatra Selatan (Sumsel) berkeinginan mengimpor daging kerbau.
Rencana impor daging kerbau tersebut disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Selatan, Permana. “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana mengimpor daging kerbau dari India sebagai alternatif pilihan daging sapi yang selama ini didominasi impor dari Australia,” katanya, Senin (24/10).
Menurut Permana, saat ini peminat daging kerbau di Sumsel cukup tinggi. Di beberapa daerah di Indonesia kerbau mempunyai peminat dan juga kebanggaan tersendiri karena dijadikan mahar menikah, karena kerbau dinilai sakral. Selain itu daging kerbau juga memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan daging sapi.
“Untuk mendatangkan daging kerbau saat masih dalam proses, dan akan direalisasikan memenuhi kebutuhan daging saat natal dan tahun baru. Untuk masalah harga, daging kerbau lebih murah dibandingkan harga daging sapi. Akan didatangkan 10 ton daging kerbau oleh Bulog,” ujar Permana.
Pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri 1437 H pada Juni lalu, Sumsel melalui Bulog Divisi Regional Sumatra Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel) mendapat pasokan daging beku yang dijual melalui operasi pasar (OP) daging.
Pengiriman daging sapi impor beku pada Ramadhan lalu dikirim sebanyak dua kali. Pengiriman pertama sebanyak tujuh ton daging beku yang kemudian dijual melalui OP dengan harga Rp 80.000 per kg. Kemudian pengiriman kedua, Bulog mengirim ke Sumsel sebanyak empat ton daging beku impor.