Sabtu 22 Oct 2016 20:45 WIB

41 Lokasi Penimbunan Beras Oplosan Masih Didalami Polisi

Rep: Mabruroh/ Red: Budi Raharjo
Polisi menunjukkan barang bukti beras oplosan di salah satu gudang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (7/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Polisi menunjukkan barang bukti beras oplosan di salah satu gudang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya mengatakan ada 41 titik yang dicurigai sebagai lokasi penimbunan beras oplosan di kawasan DKI Jakarta. Namun Agung enggan mengomentari lebih jauh perihal 41 lokasi tersebut.

Agung juga mengaku tidak bisa menjelaskan lebih rinci perihal ciri-ciri lokasi yang diduga di dalamnya terdapat aktivitas pengoplosan beras subsidi dan nonsubsidi. Alasannya karena hal tersebut menjadi materi penyelidikan yang tengah dilakukan.

"Ini materi pemeriksaan yang sendang saya dalami," ujar Agung melalui pesan singkat pada Republika di Jakarta.

Seperti diketahui badan pusat statistik (BPS) melaporkan bahwa impor beras premium mengalami kenaikan di tahun 2016 ini. Menanggapi tersebut agung pun enggan mengomentari. "Pertanyaan itu jangan ke saya mbak," ujar dia.

Untuk diketahui sebelumnya Bareskrim Polri telah melakukan penggerebekan di pergudangan beras Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, dan Kelapa gading. Gudang gudang tersebut ditemukan sebagai lokasi penimbunan beras subsidi dan nonsubsidi.

Agung mengatakan selain pada dua lokasi tersebut masih ada 41 lagi yang dicurigai oleh kepolisian. Namun, 41 lokasi itu masih dilakukan pendalaman oleh penyidik hingga saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement