Rabu 12 Oct 2016 09:58 WIB

Samsung Setop Produksi Galaxy Note 7 Secara Permanen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Samsung Galaxy Note 7
Foto: Reuters
Samsung Galaxy Note 7

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, Samsung, memutuskan untuk menghentikan produksi ponsel pintar kelas menengah ke atas mereka yakni Galaxy Note 7. Langkah ini diambil perusahaan setelah mereka bergulat dengan upaya penarikan produk tersebut dari peredaran. 

Penarikan hingga dua tahap ini akibat sejumlah laporan bahwa produk tersebut mudah meledak. Sebelumnya, perusahaan telah mengerem produksi Galaxy Note 7 secara bertahap. 

Pemilik ponsel pintar jenis ini, masih berharap bisa mengembalikan ponsel mereka untuk mendapatkan uang penggantian, atu setidaknya bisa ditukar dengan produk Samsung lainnya. "Kami menyesuaikan volume produksi selama proses investigasi dan quality control. Di sisi lain kami menempatkan keamanan dan keselamatan konsumen sebagai prioritas utama. Akhirnya kami mencapai keputusan untuk menghentikan produksi Galaxy Note 7," pernyataan resmi Samsung, seperti dilansir dari BBC News, Rabu (12/10). 

Sebelumnya, analis teknologi Caroline Milanesi dari Craetive Strategies mengungkapkan kepada BBC bahwa Samsung harus menghentikan apa yang sudah terlanjur terjadi, dengan menyetop produksi ponsel jenis Galaxy Note 7. Hal ini diharapkan bisa menekan risiko jangka panjang yang berimplikasi pada merek dagang Samsung. 

Sementara itu, Menteri Keuangan Korea Selatan mengingatkan bahwa kinerja ekspor Korsel akan goyah bila sekalinya ponsel jenis Galaxy Note dihentikan produksinya. 

Dibertakan sebelumnya, sejak September lalu Samsung menarik kembali sekitar 2,5 juta produk ponsel jenis Galazy Note 7 setelah banyaknya keluhan konsumen terkait mudah meledaknya baterai produk jenis tersebut. 

Samsung kemudian mengganti produk yang ditarik dengan produk pengganti yang diklaim lebih aman. Kondisinya ternyata tak lebih baik. Laporan tentang meledaknya baterai ponsel tersebut masih saja berdatangan. 

Warga Kentucky Amerika Serikat misalnya, ia mengaku dibangunkan oleh asap yang memenuhi kamar tidurnya dari ponsel pengganti Samsung Galaxy Note 7. Kejadian ini terjadi hanya beberpaa hari setelah semua penerbangan domestik di AS dievakuasi lantaran kabin pesawat yang penuh asap dari ponsel pintar tersebut. 

Hingga Senin (10/10) kemarin, bahkan pihak Samsung masih bersikukuh bahwa ponsel pengganti sudah aman digunakan. Tak berselang lama, sehari setelahnya, Samsung memutuskan menghentikan produksi ponsel Galaxy Note 7. 

Otoritas keamanan di AS dan Korea Selatan masih melakukan investigasi terkait laporan asap dari baterai ponsel pengganti yang sebelumnya sudah dipastikan aman. 

Agensi Keselamatan Korea Selatan menilai, permasalahan yang dialami oleh ponsel pengganti berbeda dengan masalah yang terjadi sebelumnya dari ponsel seri Galaxy Note yang lebih awal beredar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement