Selasa 04 Oct 2016 18:57 WIB

Pertumbuhan Kredit Akhir Tahun Diprediksi Masih Single Digit

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan kredit perbankan dinilai belum akan dapat menyentuh di atas 10 persen hingga akhir tahun ini. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menjelaskan, penyaluran kredit setelah lebaran Idul Fitri mulai melemah.

Sebelumnya penyaluran kredit saat Juni naik, namun sempat turun di Juli. Meski kemudian Agustus naik lagi sedikit, tapi belum mendongkrak agar sampai di posisi Juni.

"Sementara untuk September, kayaknya agak berat untuk meningkat banyak. Nggak bisa double digit. Kreditnya ya di bawah 10 persen pasti, bahkan di bawah 5 persen sampai September," ujar Jahja di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/10).

Sementara pada Kuartal IV tahun ini, Jahja belum bisa memprediksi akan ada peningkatan kredit. Karena meskipun ada dana repatriasi dan deklarasi yang masuk, likuiditas dari amnesti pajak tersebut akan dipakai untuk membayar pinjaman perseroan.

"Justru yang kita khawatir kalau mereka investasi di equity nanti bayarin bunganya kita khawatir," katanya.

Sementara itu, Bank CIMB Niaga memperkirakan pertumbuhan kredit secara industri hanya akan tumbuh di kisaran 6-8 persen. Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor Siahaan mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan hanya akan tumbuh di kisaran tersebut pada akhir tahun ini.

Untuk itu, pihaknya berencana memperbesar porsi kredit di segmen konsumer dan usaha kecil menengah (UKM) menjadi 55 persen. Menurutnya, selama ini porsi penyaluran di empat sektor utama yakni korporasi, komersial, konsumer, dan UKM cukup merata.

"Tapi ke depannya konsumer dan UKM akan diperbesar karena kami merasa sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian bangsa. Di situ ada banyak peluang," kata Tigor, Senin (3/10).

Berdasarkan data CIMB Niaga, sepanjang semester I/2016 penyaluran kredit  per sektor masing-masing di konsumer Rp 50 triliun, UMKM Rp 35 triliun, korporasi Rp 55 triliun dan komersial Rp 35 triliun.

Sebelumnya Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun hanya akan tumbuh di kisaran 7,0 - 9,0 persen. Sementara itu posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Agustus 2016 tercatat sebesar Rp 4.178,6 triliun atau tumbuh 6,7 persen (yoy). Realisasi ini lebih rendah dibandingkan Juli 2016 yang tumbuh sebesar 7,6 persen (yoy).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement