Jumat 30 Sep 2016 15:54 WIB

Wardah: Ekspor Kosmetik Halal Banyak Temui Hambatan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Wardah
Foto: Google
Wardah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengeskpor produk kosmetik halal ke luar negeri, brand kosmetik asal Indonesia, Wardah, masih harus menghadapi hambatan tarif dan non tarif. Wardah berharap jalur diplomasi bisa membantu mengurangi hambatan ini.

Marketing Director Wardah, Salman Subakat, mengatakan, meski dengan beberapa restriksi, Wardah bisa masuk ke negara luar negeri. Salman mengakui salah satu hambatan yang dirasakan signifikan adalah hambatan bea masuk yang bisa lebih dari 25 persen. Padahal produk asing bisa masuk ke Indonesia dengan bea yang murah.

''Ini harus disuarakan ke pemerintah bahwa harus ada aksi agar bisa tembus pasar ekspor. Dimanapun, produk kosmetik itu dinilai sebagai aset sebuah negara,'' kata Salman kepada Republika awal pekan ini.

Salah satu negara yang menerapkan bea masuk besar adalah India yang menetapkan bea masuk 30 persen. Hambatan non tarif juga jadi tantangan sendiri.

Masuk ke pasar Malaysia, diakui Salman pun tidak mudah karena harus punya rekanan lokal. Sementara pengusaha Indonesia kadang senang berada di zona nyaman dan tidak tahu isu-isu di luar.

''Inikan tidak bisa satu pihak. Negara lain kurang membuka diri bagi produk Indonesia,'' kata Salman.

Salman mengatakan jangan membayangkan bila perusahaan Indonesia masuk ke satu negara akan disambut seperti perusahaan Amerika, tidak semudah itu. Tapi ini kan tidak bisa diselesaikan sendiri harus dibantu bersama, termasuk dari sisi diplomasi. Hal-hal seperti ini kadang lupa dan kendur lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement