Kamis 29 Sep 2016 23:08 WIB

Proyek Palapa Ring Dimulai

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Presiden Joko Widodo menyalami Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Arif Zainuddin di Istana Negara Jakarta, Kamis (29/9)
Foto: Dok. PTSI
Presiden Joko Widodo menyalami Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Arif Zainuddin di Istana Negara Jakarta, Kamis (29/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Surveyor Indonesia (persero) -- badan usaha milik negara (BUMN)  yang bergerak dalam bidang survei, inspeksi, dan konsultasi -- ditunjuk sebagai Konsultan Pengawas Independen Proyek Palapa Ring.

Siaran pers PT Surveyor Indonesia yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/9/2016) malam menyebutkan, Program Palapa Ring merupakan pembangunan jaringan  tol informasi yaitu jaringan fiber optik baik submarine maupun inland ke wilayah-wilayah  kabupaten/kota yang sangat membutuhkan kehadiran negara agar jaringan broadband  telekomunikasi dapat menjangkau ke wilayah-wilayah tersebut, yang bagi operator telekomunikasi belum tentu membangun ke arah sana.

Siaran pers itu juga menyebutkan, pembangunan Palapa Ring ini  dibagi ke dalam tiga  paket pembangunan yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring  Paket Tengah dan Palapa Ring Paket Timur. “Serangkaian proses pengadaan dari ketiga  paket tersebut telah dilaksanakan sesuai timeframe yang berurutan. Untuk Paket Barat  dan Paket Tengah telah mencapai kemajuan tahapan-tahapannya yang bagus bahkan  lebih cepat dari timeframe yang seharusnya,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia M Arif Zainuddin.

Menindaklanjuti penandatanganan Proyek Palapa Ring Paket Tengah antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo) dan PT Len Telekomunikasi  Indonesia pada bulan Maret 2016, akhirnya pada Kamis (29/9/2016), bertempat di Istana Negara  Jakarta,  dilakukan acara Financial Close yang merupakan salah bentuk pencapaian atas proyek ini.

Dengan adanya pencapaian ini, pembangunan Proyek Palapa Ring Paket Tengah dapat  dimulai dengan target penyelesaian pekerjaan pada tahun 2019. Di samping pencapaian di atas dan menindaklanjuti penandatanganan Proyek Palapa  Ring Paket Barat dan Tengah pada bulan Februari dan Maret 2016, akhirnya pada Kamis (29/9) juga dilakukan  penandatanganan Perjanjian Kerjasama untuk Proyek Palapa Ring Paket Timur  antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan PT Palapa Timur Telematika (PT PTT) selaku Badan Usaha  Pelaksana yang dibentuk oleh konsorsium Moratelindo, IBS, dan Smart Telecom.

Penandatanganan ini disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.  Sebagai bagian dari penandatanganan perjanjian kerja sama ini, dilakukan juga  penandatanganan Perjanjian Penjaminan antara PT PTT dan PT Penjaminan Infrastruktur  Indonesia (Persero)/PT PII yang merupakan pelaksana single window policy penyediaan  penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta,  serta Perjanjian Regres antara PT PII dengan Kemkominfo selaku PJPK.

Proyek Infrastruktur Palapa Ring terbagi menjadi tiga paket. Pertama, Paket Barat akan menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna)  dengan total panjang kabel serat optik sekitar 1.980 km dan nilai kontrak selama 15 tahun  sebesar Rp 3,4 triliun.

Kedua, Paket Tengah akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat  optik sekitar 2.647 km dan nilai kontrak selama 15 tahun sebesar RP 3,5 triliun.

Ketiga,  Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua  (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 8.454  km dan nilai kontrak selama 15 tahun sebesar Rp  14 triliun.

PT Surveyor Indonesia telah ditunjuk sebagai konsultan pengawas independen untuk Palapa Ring Paket Barat dan Paket Tengah."Dengan kompetensi dan Integritas yang tinggi kami akan menjalankan fungsi pengawasan kami sehingga proyek ini dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika," tegas  M Arif Zainuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement