Selasa 27 Sep 2016 18:07 WIB

PGN Tawarkan Green Energy Agar Bali Makin Hijau

Juru masak memasak makanan untuk konsumen menggunakan gas yang disalurkan PGN di pusat perbelanjaan FX Sudirman, Jakarta, Selasa (23/8).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Juru masak memasak makanan untuk konsumen menggunakan gas yang disalurkan PGN di pusat perbelanjaan FX Sudirman, Jakarta, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perusahan Gas Negara (PGN) menawarkan untuk menggunakan "green energy" sebagai dukungan atas kebijakan nasional, yang telah mencanangkan Pulau Dewata sebagai daerah percontohan pengembangan energi bersih dan terbarukan. Direktur Bidang Infrastruktur dan Teknologi PGN Djoko Saputro ketika mengadakan pertemuan dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar beberapa waktu lalu mengatakan, sumber energi di Bali saat ini masih amat tergantung pada BBM.

"BBM ini kan disuplai dari negara lain sehingga menimbulkan ketergantungan. Selain itu, BBM ini terbilang mahal, merupakan energi tak terbarukan serta menimbulkan pencemaran lingkungan," ucap Djoko Saputro.

Berlatar belakang hal ini, maka PGN menawarkan untuk memanfaatkan gas bumi sebagai sumber energi. Selain itu, PGN juga berinisiatif mengembangkan gasifikasi biomassa sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan yang cocok dikembangkan di Provinsi Bali.

Bali Makin Hijau dengan Gas Bumi

Cadangan gas bumi yang dikelola PGN saat ini mencapai 864 million standard cubic feet per day (MMSCFD) atau setara dengan 155.174 barel minyak/hari. Jumlah ini, tergolong sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konversi bahan bakar bagi Bali dan daerah lainnya di Tanah Air.

"Sebagai dukungan atas penawaran tersebut, maka PGN berencana membangun jaringan pipa gas alam yang akan disalurkan langsung ke rumah tangga dan juga pelaku usaha pariwisata di Pulau Dewata," kata Djoko Saputro.

Pemanfaatan natural gas, ujar dia, juga bernilai ekonomis. Apabila dikalkulasi, harganya sepertiga dari elpiji. Sementara itu, elpiji juga merupakan barang yang diimpor dari negara lain. Selain membangun jaringan gas bumi, PGN juga berencana memperluas pengembangan gasifikasi biomassa yang merupakan salah satu program PGN dalam mengembangkan sumber energi terbarukan dengan memanfaatkan limbah sekam padi, kayu dan sejenisnya. Saat ini, pengembangan baru dilakukan di tiga wilayah yaitu Pati, Jawa Tengah, Banyuwangi, Jawa Timur dan Jembrana, Bali.

Dengan kompor yang dirancang khusus, limbah sekam padi, kayu dan sejenisnya yang telah diolah menjadi pelet dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan, murah dan terbarukan. "Kami berharap bisa membangun kerja sama dengan Pemprov Bali untuk pengembangan jaringan gas alam dan memperluas program gasifikasi bioamassa," ucapnya, berharap.

Melalui penggunaan gas bumi di Provinsi Bali dan daerah-daerah lain di Tanah Air, PGN mengharapkan sektor industri dapat terus berkembang, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. PGN senantiasa berinisiatif untuk melakukan pembangunan infrastruktur dan memperluas jaringan gas bumi di berbagai daerah di Indonesia. Meningkatnya penggunaan gas bumi di masyarakat, berimbas pada ketahanan energi nasional yang akan semakin kokoh.

Sampai kini, PGN setidaknya sudah membangun dan mengoperasikan 6.470 kilometer jaringan pipa gas di berbagai wilayah di Indonesia. PGN juga melayani lebih dari 105 ribu pelanggan dari berbagai sektor seperti rumah tangga, transportasi, UKM, komersial, industri dan pembangkit listrik.

sumber : antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement