Senin 26 Sep 2016 11:21 WIB

Lagi, Samsung Tunda Penjualan Galaxy Note 7 di Korsel

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Samsung Galaxy Note 7
Foto: Reuters
Samsung Galaxy Note 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Samsung menyampaikan pihaknya akan menunda penjualan kembali ponsel Galaxy Note 7 di Korea Selatan. Sebab, menurut mereka, perusahaan tersebut masih membutuhkan waktu untuk menarik ponsel itu dari berbagai negara. 

Perusahaan teknologi raksasa di Korea Selatan itu terpaksa harus menarik kembali sekitar 2,5 juta perangkatnya dari seluruh negara karena masalah baterai yang terlalu panas. Puluhan ponsel pun dilaporkan telah terbakar. 

Ponsel tersebut telah ditarik pada 28 September dan diperkirakan akan tersedia kembali pada 1 Oktober. Pada 2 September, Samsung mengatakan pihaknya akan berhenti menjual ponsel tersebut dan menawarkan untuk mengganti bagi pembeli yang sudah terlanjur membelinya. Selain itu, Samsung juga meminta pengguna agar tak menggunakannya kembali. 

Penarikan unit ponsel secara global berdampak pada 10 pasar penjualan. Di Korsel, sekitar 200 ribu pengguna telah mengembalikan perangkatnya dan sekitar 200 ribu lainnya masih menunggu proses pengembalian.

Menurut Reuters, Senin (26/9), ponsel itu selanjutnya akan tersedia kembali di sejumlah negara seperti Australia dan Singapura pada Oktober. Ponsel Galaxy Note 7, sebuah ponsel yang diluncurkan pada 2012 lalu, telah menimbulkan percikan api. 

Di Amerika, otoritas pemerintah setempat telah memerintahkan penarikan unit ponsel itu secara formal. Sedangkan, Administasi Penerbangan Federal negara tersebut juga meminta para penumpangnya agar tak membawa ponsel jenis itu selama perjalanan, kecuali jika mereka mematikan perangkat dan tidak mengisi daya baterai ponsel selama perjalanan.

Sejumlah maskapai penerbangan di seluruh dunia juga telah melarang penggunaan dan pengisian daya baterai ponsel tersebut. 

 

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement