Ahad 18 Sep 2016 20:32 WIB

Koperasi Ini Miliki Program Bedah Rumah Bagi Anggotanya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Dwi Murdaningsih
Bedah Rumah
Bedah Rumah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menilai bahwa program Rumah Layak Huni (RLH) yang dikembangkan oleh Koperasi Syariah Benteng Muda Indonesia (KS BMI) Tangerang bisa dijadikan contoh bagi koperasi lainnya. Sebab, program ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.

"Program bedah rumah dalam bentuk Rumah Layak Huni (RLH) ini menurut saya ide yang orisinil dan bisa menjadi inspirasi best practise bagi koperasi lain dalam memberikan manfaat pada anggotanya, apalagi Kemenkop dan UKM saat ini tengah melakukan reformasi total terhadap koperasi yaitu rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan koperasi," ujar Puspayoga dalam keterangan tertulisnya, Ahad (18/9).

Kualitas rumah kayak yang dibangun koperasi ini memenuhi standar internasional minimal yang ditetapkan UN Habitat (suatu lembaga resmi di bawah PBB). Selain membangun RLH, koperasi ini juga memberikan pinjaman kepada anggota dalam rangka memperbaiki saluran air dan sanitasi. Diluar kegiatan usaha pokoknya, sejak Maret 2015 lalu hingga sekarang KS BMI telah berhasil membangun 12 RLH secara gratis bagi anggotanya, mulai yang terkena bencana puting beliung, kebakaran maupun tidak layak huni.

Pembiayaan pembangunan RLH tersebut bersumber dari sebagian provisi sebesar satu persen yang dikenakan atas pinjaman koperasi yang diberikan. Puspayoga menegaskan terkait reformasi total koperasi ini, Kemenkop dan UKM tidak membutuhkan kuantitas koperasi, namun lebih mentik beratkan pada kualitas.

"Biarlah koperasi jumlanya sedikit, namun perbanyaklah anggota koperasi dan semakin ditingkatkan kualitasnya, contohnya ya Koperasi Syariah BMI ini yang jumlah anggotanya bisa mencapai 115 ribu orang dan tersebar di empat Kabupaten di Banten, yaitu Tangerang, Pandegelang, Lebak dan Serang dan," kata Puspayoga.

Sementara itu Presdir KS BMI Kumarudin Batubara menegaskan, sampai Agusus 2016 kinerja koperasi ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pelayanan terhadap anggota menjadi tolok ukur dengan mengedepankan tiga pilar penunjang koperasi yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Di bidang pendidikan, Koperasi BMI telah membiayai ribuan anak anggota yang bersekolah di jenjang SLTA, pemberian bea siswa dan diklat-diklat untuk anggota dan karyawan.

Sementara, di bidang ekonomi melibatkan anggota dengan pemberian skim pembiayaan serta pelatihan bisnis. Sedangkan di bidang kesehatan, Koperasi BMI berupaya melaksanakan tanggung jawab sosialnya dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, antara lain pembuatan jamban bagi anggota, terutama di daerah-daerah perkotaan di wilayah Banten sehingga kesehatan anggota meningkat.

Kumarudin menjelaskan, koperasi BMI mampu mengatasi kelesuan ekonomi dengan tetap melakukan ekspansi usaha, antara lain membuka dua kantor cabang di Lebak dan Pandeglang, melengkapi dua cabang yang sudah beroperasi di Tangerang dan Serang. Koperasi yang berkantor pusat di Cikupa Tangerang ini, beroperasi dengan 457 karyawan yang tersebar di 31 kantor cabang pembantu dan beroperasi di Provinsi Banten serta melayani 115 ribu anggota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement