REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Wabah zika memberikan dampak terhadap perekonomian di Singapura. Bank Sentral Singapura menyatakan telah mengalami kerugian sebesar 300 miliar dolar AS, terkait zika.
Managing Director dari Otoritas Moneter Singapura, Ravi Menon, mengatakan wabah zika mempengaruhi ekspor secara keseluruhan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang bergantung pada perdagangan. Pertumbuhan ekonomi juga melambat di Cina sebagai pasar utama Singapura.
"Terlalu dini untuk mengatakan ini. Tapi ada indikasi yang menunjukan adanya beberapa dampak kecil, walaupun tidak akan signifikan kepada perekonomian secara keseluruhan," kata Menon.
Singapura melaporkan kasus zika pertama pada 27 Agustus. Sejak itu, jumlah pasien terus bertambah hingga 275 orang.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengajak negara-negara ASEAN untuk bergandengan tangan memerangi zika. Hal tersebut disampaikannya pada KTT ASEAN di Laos, agar perdagangan antar negara tidak terganggu.
"Sangat penting bagi kita untuk memerangi zika. Kita harus menempatkan zika dalam konteks yang tepat, mengingat keberadaan nyamuk Aedes yang banyak ditemukan di wilayah ini. Zika bisa menjadi wabah, seperti demam berdarah," ujar Lee.