Jumat 02 Sep 2016 17:32 WIB

Menko Darmin: Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Lebih Sulit Dicapai

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution masih optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen tahun 2016 ini masih bisa tercapai meski ia mengakui bakal lebih sulit dengan pertumbuhan ekonomi global yang ikut merosot. Salah satu jalan keluar untuk tetap mendorong raihan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, kata Darmin, adalah dengan menggenjot investasi domestik. Proyek listrik 35 ribu Mega Watt (MW) ia anggap menjadi satu pendorong utama untuk memacu pertumbuhan.

"Jadi saya tetap masih menganggap masih bisalah 5,2 persen walaupun dia jadi lebih sulit dibandingkan dengan sebelumnya," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (2/9).

Sementara itu, nilai inflasi Agustus sebesar 2,79 persen tahun ke tahun atau sudah di bawah tiga persen juga diyakini bukan sebagai sinyal atas anjloknya permintaan atau menurunnya daya beli masyarakat. Darmin menilai bahwa angka inflasi di kisaran tiga persen masih cukup sehat yang artinya daya beli masyarakat masih terjaga.

"Karena kalau anda lihat yang namanya turun itu adalah pangan. Dan pangan itu juga bukan pangan jadi, itu pangan yang volatile food, bahan pangan seperti beras, apa itu. Tapi kalau anda lihat makanan dan minuman, produk industri itu naik harganya," katanya.

Baca juga: Pemerintah Yakini Pertumbuhan Ekonomi akan Ditolong Investasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement