REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitulmaal Waa Tanwil (BMT) Bina Umat Sejahtera (BUS) Lasem, Rembang, Jawa Tengah mengaku terus mengembangkan kualitas pelayanan selama dua puluh tahun berdiri. Salah satunya langkah fenomenal salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia ini adalah mengembangkan sistem informasi teknologi core banking berbasis anjungan tunai mandiri.
Ketua KSPPS BMT BUS Lasem Abdullah Yazid mengatakan meski berstatus koperasi namun pihaknya telah berpikir selangkah lebih maju dibanding koperasi syariah lainnya. Langkah itu adalah dengan membangun infrastruktur teknologi demi memberikan kualitas layanan prima bagi anggota.
Tak hanya itu, pada 10 November 2016 mendatang BMT Lasem akan meluncurkan sistem IT core banking berbasis ATM yang selama ini belum dimiliki oleh BMT lain. Dengan fasilitas demikian, KSPPS BMT BUS telah melakukan revolusi koperasi yang modern.
Selain itu juga akan memberikan kemudahan bagi anggota dalam bertransaksi. "Dengan adanya revolusi ini kami ingin membuktikan diri bahwa BMT sebagai keuangan syariah yang terus berbenah dan melakukan modernisasi,"ucap dia di sela-sela Milad ke-20 KPPT BMT BUS Lasem pekan lalu.
Dalam perkembangan bisnis KSPPS BMT BUS Lasem membuktikan bisa disejajarkan dengan koperasi-koperasi syariah terbesar di Indonesia. Untuk tahun 2016 KPPS BMT BUS Lasem memiliki aset sebesar Rp 750 miliar dan jumlah kantor layanan berjumlah 117 yang tersebar di tujuh provinsi di Indonesia.
Selain itu KSPPS BMT BUS Lasem juga memiliki anggota berjumlah 195 ribu anggota yang terdiri dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Dengan besarnya aset tersebut berbagai inovasi berbasis sektor riil dikembangkan oleh KPPSP BMT BUS Lasem yang beroientasi pada semangat dari, untuk, dan, oleh anggota,” ucap dia.
Sementara itu pihaknya dalam milad ke-20 juga memberikan hibah dua mobil Toyota Innova kepada dua organisasi massa Islam (Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah) sebagai operasional organisasi. Pemberian hibah dua mobil operasional tersebut tidak lepas dari peran fungsi dari BMT salah satunya adalah sebagai baitulmaal. Dimana dalam baitulmaal, peran fungsi BMT adalah menghimpun dana - dana zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) dari para anggota dan disalurkan untuk kepentingan ummat. "Dua mobil yang kami serahkan itu nantinya untuk kepentingan operasional Pimpinan Cabang NU dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Rembang,"terangnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Rembang Muhammad Ansori mengatakan sangat jarang sekali ada sebuah lembaga keuangan mikro (LKM) melakukan langkah yang sangat cerdas seperti yang dilakukan oleh KSPPS BMT BUS dalam memberikan mobil operasional kepada NU dan Muhammadiyah. Dengan adanya mobil operasional ini maka akan memudahkan bagi PDM Rembang untuk melakukan koordinasi dan dakwah ke ranting-ranting Muhammadiyah.
Sementara itu Ketua Pimpinan Cabang NU Rembang Sholahuddin Fatawi berharap KSPPS BMT BUS menumbuhkan kembangkan minat kewirausahaan. Hal ini tidak lepas dari minimnya jumlah pelaku wirausaha pada diri ummat.