Rabu 24 Aug 2016 06:25 WIB

Kementan Perbaiki Jaringan Irigasi di 3 Provinsi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Irigasi pertanian, ilustrasi
Irigasi pertanian, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperluas areal tanam untuk padi, jagung dan kedelai (pajale) sebagai salah satu upaya peningkatan ketahanan pangan nasional. Kali ini Kementan melakukan perbaikain di tiga provinsi yaitu NTB, NTT, dan Bali.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali realisasi penanaman pajale mengalami kendala. Persoalannya karena di tiga provonsi tersebut karena sebagian lokasi tengah dalam proses perbaikan jaringan irigasi. Perbaikan irigasi ini menyebabkan berhentinya pasokan air di lahan pertanian sehingga produksi pajale dan kesejahteraan petani menurun.

Meski demikian, Dinas Lingkup Pertanian dan Dinas Pengairan setempat mengupayakan pada lokasi yang sedang dalam proses perbaikan jaringan irigasi agar airnya tetap mengalir dengan membuat saluran alternatif atau pipa untuk mengalirkan air irigasinya. Sehingga tanaman Pajale masih bisa diproduksi dengan hasil yang memuaskan.

"Semua terus diupayakan agar air untuk mengairi lahan tanam Pajale terus mengalir sehingga perbaikan irigasi yang ada tidak menanggu produksi tanaman," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (23/8).

Ketua Upaya Khusus (Upsus) Pajale Nasional ini menuturkan, Berdasarkan data PSP Kementan, realisasi  penanaman pajale di NTB pada periode Oktober 2015 hingga Maret 2016 mencapai 313 ribu ha atau naik 1.356 hektar dibanding periode sebelumnya. Sedangkan di NTT pada periode yang sama mencapai 215 ribu ha atau mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya seluas 220 ha. Untuk Provinsi Bali, realisasi penanaman pajale untuk periode Oktober 2015 hingga Maret 2016 mencapai 67 ribu ha. Posisi tersebut mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya seluas 74 ribu ha.

Sementara itu, dalam realisasi periode April hingga Juli 2016 Provinsi NTB yang tercatat sebagai provinsi terluas dalam melakukan tanam pajale dengan berhasil merealisasi penanaman seluas 109 ribu ha. Sementara untuk Provinsi Bali mencatat luas areal penanaman pajale 28 ribu ha dan NTT seluas 21 ribu ha.

"Meskipun demikian, Provinsi Bali dan NTT mencatat perkembangan positif untuk realisasi tanam pajale pada periode tersebut. Realisasi tanam pajale di Provinsi Bali pada periode tersebut naik 1.459 ha dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sementara NTT naik 165 ha dari 21,01 ribu ha menjadi 21,17 ribu ha," kata Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement