REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum puas dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang sudah berjalan lebih dari satu tahun di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jokowi mengatakan semua perizinan untuk investasi memang sudah ada di satu pintu, namun waktu yang diperlukan untuk mengurusnya masih terhitung lama.
"PTSP bukan hanya semata-mata loket yang berada di satu lokasi. Tetapi kalau masih menunggu lama, ya untuk apa?" ujarnya, saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (23/8).
Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, nilai investasi selama 2015 meningkat 17,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian, Presiden masih belum puas dengan angka tersebut. Ia meminta BKPM dan seluruh kementerian melakukan evaluasi untuk meningkatkan kecepatan di PTSP.
Jokowi juga mengingatkan agar jangan sampai pelayanan yang cepat hanya terjadi di tingkat pusat, sementara di daerah masih lama. Karenanya, dia meminta agar ada standarisasi pelayanan investasi yang terkoordinasi antara pusat dan daerah.
"Saya harapkan agar terus monitoring, pengawalan terhadap proses-proses investasi ini benar-benar dilakukan, diidentifikasi, dicarikan solusi sehingga tidak ada lagi kata investor kesulitan dalam proses pembuatan perizinan," katanya.