Selasa 23 Aug 2016 08:31 WIB

Nilai Komitmen Investasi Asing di Batam Naik 60 Persen

Red: Nur Aini
Kawasan perdagangan di Batam
Kawasan perdagangan di Batam

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Nilai komitmen investasi asing untuk Kawasan Batam yang disampaikan sejumlah perusahaan pada semester pertama 2016 mengalami kenaikan sekitar 60 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

"Untuk komitmen investasi semester pertama ini sebesar 361,4 juta dolar Amerika Serikat, sementara periode sama 2015 hanya 225,6 juta dolar AS," kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono di Batam, Senin (23/8).

Meskipun nilainya naik signifikan, kata dia, namun jumlah proyek yang akan direalisasikan berkurang dibandingkan periode sama pada semester pertama 2015. "Untuk semester pertama 2015 sebanyak 98 proyek, semester pertama 2016 sebanyak 97 proyek. Beda satu proyek, namun yang membanggakan nilainya naik," katanya.

Purnomo berharap kondisi keamanan di Kota Batam terus terjaga sehingga komitmen investasi dari sejumlah perusahaan asing tersebut bisa segera direalisasikan. "Banyak pertimbangan bagi calon investor untuk merealisasikan investasinya. Keamanan merupakan faktor utama yang biasanya menjadi pertimbangan calon investor," kata Purnomo.

Dari sisi regulasi perizinan, BP Batam sudah banyak melakukan perubahan dengan pemberlakukan perizinan tiga jam bagi calon investor yang memenuhi persyaratan oleh pemerintah. Kemudahan dalam pengurusan izin investasi tersebut diharapkan akan meningkatkan minat investor, baik dalam muupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Kawasan Batam. "Kami akan lakukan sistem prioritas investor dengan izin tiga jam selesai lebih cepat lagi," kata Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoero di Batam, beberapa waktu lalu.

Percepatan dalam perizinan saat ini dianggap sebagai salah satu cara agar Batam bisa bersaing dengan kawasan-kawasan serupa di Asia Pasifik yang juga terus berbenah demi bisa menarik investasi sebanyak-banyaknya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement