REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia bergerak turun pada Jumat waktu New York atau Sabtu (6/8) pagi WIB karena penguatan dolar AS mengurangi sentimen investor. Minyak dalam denominasi dolar AS kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Setelah rilis laporan ketenagakerjaan non pertanian AS untuk Juli menguat, indeks dolar (yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama) naik 0,46 persen menjadi 96,196 pada akhir perdagangan Jumat. Total penggajian (payroll) pekerjaan non pertanian naik 255 ribu pada Juli, jauh di atas perkiraan para ekonom naik 180 ribu, dan tingkat pengangguran tidak berubah pada 4,9 persen.
Sementara itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS meningkat untuk pekan keenam berturut-turut, bertambah tujuh rig menjadi 381 rig. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 13 sen menjadi menetap di 41,80 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, patokan global, turun 2 sen menjadi ditutup pada 44,27 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.