REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan perbaikan pertumbuhan ekonomi pada kuartai II 2016 saat ini dipengaruhi oleh bergesernya waktu panen. Sehingga, produktivitas di bidang pertanian pun juga dapat meningkat.
"Karena mundurnya waktu panen dari Maret ke Mei, berarti tiga bulan terakhir. Berarti menambah, kan pertumbuhan itu diukur daripada produktivitas di samping konsumsi. Berarti produktivitas di bidang pertanian naik karena perubahan itu. Itu berarti menghasilkan seperti itu," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/8).
Selain dipengaruhi oleh pergeseran masa panen, JK juga menilai pertumbuhan ekonomi ini juga menunjukan adanya pergerakan ekonomi yang lebih baik. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2016 tumbuh 5,18 persen terhadap kuartal II 2015 atau year on year (YoY). Secara kumulatif, ekonomi Indonesia pada semester I 2016 tumbuh 5,04 persen. Perbaikan ini didorong adanya pergeseran panen sejumlah komoditas perkebunan.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016 mengalami perbaikan dibandingkan dengan kuartal I 2016. Hal yang paling memicu perbaikan ini adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Menurut Suryamin, subsektor di bidang perkebunan seperti sawit, kopi, kedelai mengalami peningkatan. Selain itu, harga komoditas tersebut meningkatkan pendapatan dari sektor perkebunan ikut membaik. Pertumbuhan pertanian, kehutanan, dan perikanan berada paling atas dalam sumbangsih pertumbuhan ekonomi karena sektor ini naik sebesar 11,9 persen.
Melimpahnya hasil dari pertaninan, kehutanan, dan perikanan juga berdampak pada industri dan perdagangan. Sebab ketiga sektor ini saling berkaitan. Ketika hasil pertanian naik, maka industri dan perdagangan akan ikut naik. Sektor industri pengolahan tercatat juga naik 3,63 persen.