Rabu 03 Aug 2016 06:50 WIB

Pelindo II Gandeng JIEP Garap Pelabuhan Halal

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pekerja melakukan pengecekan laptop Axioo usai dirakit di pabrik perakitannya di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Selasa (13/10).
Foto: Republika/Darmawan
Seorang pekerja melakukan pengecekan laptop Axioo usai dirakit di pabrik perakitannya di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Selasa (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC bekerjasama dengan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menandatangani Nota Kesepakatan Bersama atau MoA tentang penyusunan kajian kerja sama pembangunan dan pengoperasian Integrated Logistic Area di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Di dalamnya juga akan dibangun Halal Hub di kawasan JIEP. Penandatanganan MoA ini disaksikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan berlangsung dalam World Islamic Economic Forum ke-12 yang diselenggarakan di Jakarta.

MoA ini merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman atau MoU antara IPC dan PT JIEP tentang Sinergi Bisnis dan Pemasaran yang ditandatangani pada 27 Juni 2016 lalu di Jakarta. Kesepakatan Bersama ini dilaksanakan dengan maksud mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan Penyusunan Kajian Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Integrated Logistic Area untuk International Halal Hub di Kawasan JIEP.

Kesepakatan Bersama ini sekaligus untuk menyiapkan International Halal Hub di Kawasan JIEP serta membuat Halal Port yang diinisiasi oleh anak perusahaan IPC, yakni PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI) dengan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada awal 2016 lalu.

Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Tony Hajar Andenoworih menjelaskan, Halal Hub merupakan transit area untuk produk-produk dari negara-negara non-muslim dengan tujuan ke negara-negara mayoritas muslim seperti Indonesia. Tony menyebutkan, keseluruhan dari Halal Hub ini nantinya adalah integrasi dari Halal Port, Halal Zone (Halal Warehouse dan Halal Moslem Fashion Hub), dan penerapan konsep Halal Logistics dan Halal Supply Chain Management. Pelabuhan Tanjung Priok menjadi Halal Port, dan Kawasan Industri Pulo Gadung sebagai tempat Halal Zone dan Industri Kreatif.

Halal Port atau Pelabuhan Halal yang dipersiapkan oleh PT MTI ini akan dilengkapi infrastruktur dengan fasilitas gudang seluas 6.840 m2, lapangan penumpukan seluas 24 ribu m2, serta cold storage dengan kapasitas 3.344 ton. Dalam pengoperasiannya, lanjut Tony, Halal Hub Port bekerjasama dengan LPPOM MUI yang menjamin bahwa seluruh produk baik yang masuk maupun keluar dari pelabuhan dipastikan ditangani sesuai dengan standar jaminan halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI.

"Setelah persiapan infrastruktur selesai, MTI siap memberikan pelayanan terbaik dalam pengoperasian Halal Port, dan memberikan jaminan kepada pasar produk Halal baik di Indonesia maupun negara berpenduduk mayoritas Muslim lainnya, bahwa produk yang mereka dapatkan sudah memenuhi standar Syariat Islam dalam penanganannya," ujar Tony dalam siaran persnya, Selasa (2/8).  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement