REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS menurun terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua Amerika Serikat datang lebih buruk dari yang diharapkan.
Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 1,2 persen pada kuartal kedua 2016, jauh di bawah konsensus pasar 2,6 persen, menurut estimasi awal oleh Departemen Perdagangan pada Jumat (30/7).
Departemen menekankan estimasi awal kuartal kedua didasarkan pada sumber data yang tidak lengkap atau tunduk pada revisi lebih lanjut oleh lembaga sumber. Estimasi kedua untuk kuartal kedua, berdasarkan data yang lebih lengkap akan dirilis pada 26 Agustus.
Pada berita ekonomi lainnya, angka akhir dari indeks sentimen konsumen yang diterbitkan Thomson Reuters/University of Michigan datang di 90,0 untuk Juli, gagal memenuhi konsensus pasar. Para analis mengatakan pertumbuhan ekonomi suram memperlemah ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,17 persen menjadi 95,603 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1166 dolar dari 1,1073 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3239 dolar dari 1,3154 dolar AS di sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7598 dolar dari 0. 7499 dolar. Dolar AS dibeli 102,05 yen Jepang, lebih rendah dari 105,44 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS jatuh menjadi 0,9694 franc Swiss dari 0,9813 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3047 dolar Kanada dari 1,3175 dolar Kanada.