Jumat 29 Jul 2016 14:21 WIB

Perbankan Syariah Berharap Banyak kepada Menkeu Baru

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Perbankan syariah.
Foto: dok. Republika
Perbankan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru disambut baik kalangan perbankan syariah di dalam negeri. Pelaku industri keuangan syariah berharap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan terus mendukung keuangan syariah nasional.

Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, menjelaskan, proses pergantian kabinet harus dilihat secara wajar untuk perbaikan Indonesia ke depan. Bila konstelasi berubah, maka harus ada penyesuaian. BNI Syariah berharap ini penyesuaian biasa guna menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Kondisi global banyak menyajikan kejutan dan di luar kendali pemerintah akibat perubahan di AS, Cina, dan Inggris. Imam berharap apa yang sudah didapat Sri Mulyani Indrawati dari pengalaman di Bank Dunia bisa membantu ekonomi nasional atas imbas ekonomi global.

BNI Syariah ikut mendoakan dan menyampaikan harapan. Sebab di masa Menteri Keuangan dijabat Bambang Brodjonegoro ada harapan terjadi akselerasi keuangan syariah. Karena saat itu ada trio keuangan syariah yakni Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebagai ketua IAEI, Ketua OJK Mulyaman D Hadad sebagai Ketua MES, dan Agus Martowardojo sebagai anggota IFSB.

''Dari sana ada harapan akan makin berkembangnya keuangan syariah. Kami harap ini bisa diteruskan dalam arti dipercepat, terutama dengan pembentukan KNKS,'' ungkap Imam usai paparan kinerja BNI Syariah, Kamis (28/7).

Pelaku keuangan dan bisnis syariah masih menunggu struktur KNKS yang saat ini masih diproses Bappenas. BNI Syariah memahami percepatan ekonomi syariah ini bersifat lintas bidang dan kementerian dan perlu koordinasi.

''Pada dasarnya pergantian Menteri Keuangan ini positif. Harapannya apa yang sudah dibuat Menteri Keuangan sebelumnya untuk ekonomi syariah bisa dijalankan. Pindahnya Pak Bambang Brodjonegoro ke Bappenas kami harap bisa mensegerakan terbentuknya KNKS,'' kata Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement