REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah membentuk tim ekonomi yang baru. Nama Saleh Husin dan Franky Sibarani harus lepas dari jabatannya sebagai Menteri dan Kepala Lembaga.
Nama baru yang masuk seperti Sri Mulyani sebagi Menteri Keuangan, Enggartiasto Lukita di Perdagangan dan Airlangga Hartato di Perindustrian membuat babak baru perekonomian Indonesia.
Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa keadaan ekonomi Indonesia dan dunia jauh lebih berat dan kompleks. Pasar ekonomi yang melamban dari dalam dan luar membuat penerimaan fiskal menurun.
"Saya percaya Ibu Sri Mulyani dan menteri baru yang lain dengan pengalamanan dan wawasan yang dimiliki seharusnya bisa melakukan perbaikan dalam keadaan eskternal seperti ini. Mulyani sekarang berada di posisi yang tepat untuk mengawal Indonesia dalam ketidakpastian agar bisa mendarat dengan lembut," kata Mari dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (28/7).
Profesor bidang ekonomi internasional dari Universitas Indonesia ini menilai wajar kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bergerak di angka yang diharapkan pada awal Semester 2016. Namun, kata dia, dengan kondisi fiskal yang bisa diperbaiki, ditambah dengan perbaikan infrastruktur yang terus dikejar, pemerintah ke depan diyakini bisa meningkatkan pertumbuhannya.
"Harus bisa menciptakan kebijakan yang benar, jangan sampai ada keraguan sehingga investasi juga bergerak," papar Mari.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
