REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Franky Sibarani resmi melepas jabatannya sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan menyerahkannya kepada Thomas Lembong.
Dalam serah terima jabatan yang dilakukan di Kantor BKPM, Franky tampak menitikkan airmata. Kepada Thomas, Franky berpesan agar selalu rajin memberikan keterbukaan informasi.
"Dulu BKPM tertutup terhadap data dan tren beritanya datar. Setelah kita sebarkan ke media trennya langsung naik. Teman-teman media mengapresiasi BKPM sudah berubah, dan lebih komunikatif terhadap progres investasi," ujar Franky usai serah terima jabatan di Gedung Nusantara BKPM, Kamis (28/7).
Franky menambahkan, capaian BKPM saat ini tidak lepas dari kerja sama dengan kementerian lain termasuk Kementerian Perdagangan. Pada saat Thomas masih menjabat sebagai menteri perdagangan, Franky mengakui keduanya sering menjalin kerja sama dalam melakukan deregulasi. Salah satunya yakni Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang secara khusus melibatkan 16 kementerian/lembaga.
"Dan yang memberikan kontribusi besar terhadap kelancaran PTSP itu salah satunya Kementerian Perdagangan. Pada waktu Pak Tom di sana, selain Kementerian Perindustrian yang pertama," kata Franky.
Selain itu, dobrakan lain yang sudah dilakukan antara BKPM dan Kementerian Perdagangan yakni izin investasi 3 jam. Kementerian Perdagangan menyerahkan tanda daftar perusahaan yang selama ini prosesnya di tingkat dua. Franky mengatakan, saat itu dengan melihat seluruh perundang-undangan Kementerian Perdagangan mendelegasikannya kepada BKPM.
Program lainnya yang sudah dibuat yakni fasilitas jalur hijau, serta desk khusus tekstil dan sepatu. Franky optimistis, program yang sudah dibuat tersebut merupakan hasil kerja keras tim internal BKPM dan tim kerja kabinet.
"Menurut saya, semua proses yang ada di BKPM tidak lepas dari kerja bersama, dan Pak Tom merupakan salah satu yang memberikan surpport kuat," ujar Franky.