Selasa 19 Jul 2016 15:53 WIB

Produksi Migas Pertamina Melonjak 12,5 Persen

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Aktivitas pengisian bahan bakar minyak ke dalam tangki minyak di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (30/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Aktivitas pengisian bahan bakar minyak ke dalam tangki minyak di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mencatatkan pertumbuhan produksi migas 12,5 persen pada semester I 2016 dibandingkan dengan produksi periode yang sama tahun sebelumnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wanda Pusponegoro mengatakan, selama periode Januari-Juni 2016, produksi minyak Pertamina mencapai 305 ribu barel per hari (bph). Level produksi tersebut naik 11,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 274 ribu (bph).

Sementara untuk produksi gas pada periode tersebut mencapai 1938 kaki kubik per hari (mmscfd), naik 15,8 persen dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Pada semester I 2016, produksi gas Pertamina sebanyak 1.710 mmscfd.

"Dengan peningkatan produksi minyak dan gas tersebut, secara konsolidasi produks migas Pertamina selama semester I 2016 naik 12,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Semester I tahun ini kami memproduksi migas sebanyak 640 ribu barel setara minyak per hari, sedangkan tahun lalu 569 ribu barel setara minyak per hari," ungkap Wianda, Selasa (19/7).

Dia menambahkan,  pertumbuhan produksi migas ini bukan hanya dilakukan oleh produksi dalam negeri, namun produksi ini juga luar negeri. Produksi minyak disokong oleh kenaikan produksi minyak dari Irak dan Aljazair, sedangkan ntuk produksi gas kenaikan signifikan terjadi di Aljazair dan Malaysia.

Realisasi produksi bagian Pertamina di Aljazair pada semester I 2016 mencapai 20 ribu bph minyak dan gas sebesar 111 mmscfd. Produksi migas bagian Pertamina di Malaysia sebanyak 21 ribu bph minyak dan 89 mmscfd gas, sedangkan bagian produksi minyak di Irak sebanyak 44 ribu bph‎.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement