Ahad 17 Jul 2016 12:14 WIB

Forum Ekonomi Islam Dunia Bahas Industri Halal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bambang Brodjonegoro memberi sambutan saat menghadiri halal bihalal IAEI di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/7) malam.Republika/Agung Supriyanto
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bambang Brodjonegoro memberi sambutan saat menghadiri halal bihalal IAEI di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/7) malam.Republika/Agung Supriyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali dipercaya menjadi penyelenggara Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) ke 12 pada 2-4 Agustus 2016 mendatang. Salah satu fokus forum ini adalah industri halal.

Dalam sambutan mengawali Silaturahim Idulfitri Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Kantor Kementerian Keuangan, pekan ini, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan ekonomi Islam tidak hanya sebatas keuangan, tapi lebih luas, termasuk sisi bisnis seperti pariwisata ramah Muslim. Selain sesi keuangan syariah mengenai potensi sukuk untuk mendukung pembangunan infrastruktur, WIEF ke-12 juga akan membahas koneksi keuangan syariah dengan industri halal.

"Kalau Malaysia berhasil memanfaatkan ekonomi Islam,  mengapa Indonesia tidak? Ini tantangan kita. Saya mengajak dunia usaha untuk bisa bergabung di forum itu, terutama UKM dan para pengusaha muda karena ada akan banyak peluang di sana," ujar Bambang.

Kesempatan ini disediakan dalam WlEF ke 12 yang akan memberikan manfaat besar bagi indonesia dengan menghadirkan para pemimpin pemerintahan, pemimpin industri, akademisi, tenaga ahli, dan pelaku usaha profesional dimana mereka nantinya akan berbagi ilmu dan praktik terbaiknya. Ide-ide yang ada bisa mendukung memformulasi dan strategi kebijakan yang tepat untuk memperkuat keuangan dan ekonomi syariah lndonesia.

WIEF pun tidak hanya digelar di negara-negara mayoritas Muslim, WIEF pernah di London dan WIEF ke 13 akan digelar Korea Selatan. Ini menunjukkan negara lain pun tertarik untuk terlibat dalam ekonomi Islam. Maka Indonesis tidak boleh tertinggal dan harus aktif menjadi yang terdepan.

Dengan capaian keuangan syariah yang ada, lanjut Bambang, Indonesia kini cukup dipandang antara lain dengan dipercaya sebagai ruan rumah Sidang Tahunan ke 41 IDB. Dewan Gubernur IDB menganggap sidang tahunan ke 41 di Jakarta termasuk yang paling sukses.

Pada 2-4 Agustus 2016 di Jakarta Convention Centre,  WIEF ke 12 akan mengusung tema 'Desentralisasi Pertumbuhan, Menguatkan Bisnis'. WIEF tidak hanya jadi konfrensi bisnis tapi juga akan fokus pada pasar dan mempertemukan para pebisnis. ''Forum ini akan jadi pusat investasi bagi investor asing ke pasar Indonesia,'' kata Bambang.

Bambang menyatakan dalam rapat persiapan terbaru yang ia ikuti, ada enam kepala negara sudah mengonfirmasi hadir. Selain tentu Perdana Menteri Malayasia sebagai pendiri WIEF, akan hadir pula Perdana Menteri Guinea, Bangladesh, Sri Lanka, dan Presiden Tajikistan. WIEF ke 12 rencananya akan buka Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement