REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa juga dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia. Hal ini disampaikannya setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Senin (27/6).
"Tadi kita diskusi menyangkut dampak Brexit itu, sampai bagaimana kepada Indonesia karena bisa menguntungkan banyak pada kita, bisa juga menjadi masalah buat kita," ujarnya.
Ia mengatakan, dampak positif keluarnya Inggris dari Uni Eropa ini dapat membuat Indonesia menjadi tujuan para investor untuk menanamkan investasinya di berbagai sektor.
"Ya sekarang kan dengan poundsterling melemah sampai 10-11 persen, kemudian yen menguat, ekspornya Inggris bisa jadi bagus dan ekspornya Jepang jadi tidak kompetitif, mungkin Indonesia jadi salah satu pilihan untuk mereka datang kemari," kata dia.
Sebab itu, kata dia, pemerintah pun harus mempersiapkan diri lebih baik. Luhut mengatakan, Indonesia perlu menjaga iklim investasi serta keamanan dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para investor.
"Nah kalau suasana atau iklim investasi kita bagus, keamanan kita bagus, tentu ini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mereka datang ke Indonesia," kata Luhut.
Luhut mengatakan, para investor dapat menanamkan investasinya di berbagai sektor seperti infrastruktur dan juga perdagangan. Sedangkan terkait dampak negatif keluarnya Inggris dari Uni Eropa, Luhut enggan memberikan tanggapannya lebih lanjut.