Ahad 26 Jun 2016 14:03 WIB

Efek Brexit, Luhut Sebut Pemerintah Hati-Hati Jaga Ekonomi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan tak memungkiri Indonesia akan terkena dampak dari referendum Brexit yang terjadi di Inggris. Karenanya, Luhut mengatakan, pemerintah harus berhati-hati dalam menjaga perekonomian nasional.

"Mungkin secara langsung dampaknya ke Indonesia tidak banyak. Tapi bagaimanapun kita harus hati-hati melihat ekonomi kita," ucapnya di Lapangan Cengkeh, Kota Tua, Jakarta Barat, Ahad (26/6).

Luhut menyatakan, hingga saat ini pemerintah terus mencermati setiap perkembangan yang terjadi pasca Inggris resmi keluar dari Uni Eropa. Namun, belum sampai ada rapat khusus dengan Presiden Jokowi untuk membahas dampak keluarnya Inggris dari organisasi kawasan Eropa tersebut.

"Tapi kami sudah menyiapkan beberapa pikiran-pikiram mengenai dampak dari Brexit ini, baik dari aspek ekonomi, politik maupun keamanan," kata Luhut.

Pada Kamis (23/6) lalu, Inggris resmi keluar dari Uni Eropa setelah hasil referendum Brexit keluar. Dari perhitungan suara di 98 distrik, sebanyak 51,82 persen warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa. Sementara 48,18 persen sisanya mengatakan Inggris harus tetap berada di Uni Eropa.

Tak lama setelah hasil referendum diumumkan, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengundurkan diri. Dia sendiri merupakan bagian dari warga Inggris yang berpendapat negaranya harus tetap berada di Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement