Ahad 26 Jun 2016 07:04 WIB

George Soros Sebut Uni Eropa akan Alami Krisis Ekonomi Setelah Brexit

Red: Nur Aini
George Soros
George Soros

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Investor miliarder George Soros pada Sabtu menyerukan rekonstruksi menyeluruh Uni Eropa dalam upaya menyelamatkannya. Ia memperingatkan bahwa pilihan Inggris

untuk meninggalkan blok membuat disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah.

Soros, yang memperingatkan krisis keuangan jika Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa sebelum referendum Kamis, juga mengatakan dampak dari keputusan tersebut kemungkinan akan merusak Inggris.

"Inggris akhirnya mungkin tidak relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan Uni Eropa, tetapi ekonomi dan warganya bersiap untuk menderita secara signifikan dalam jangka pendek sampai menengah," tulisnya dalam sebuah komentar di situs web Project Syndicate.

Soros membuat keuntungan besar pada 1992 dengan bertaruh terhadap poundsterling saat jatuh di bawah tingkat yang telah ditetapkan dan harus ditarik dari European Exchange Rate Mechanism. Dalam sebuah artikel di surat kabar Inggris The Guardian, dia memperingatkan krisis serupa sebelum pemungutan suara, memprediksi kemenangan Brexit akan membuat pound turun setidaknya sebesar 15 persen, dan mungkin lebih dari 20 persen. Pound bisa jatuh di bawah 1,15 dolar AS.

Dalam peristiwa tersebut, poundsterling jatuh sekitar 10 persen pada Jumat (24/6), mencapai tingkat terendah 31 tahun, tetapi tidak bergerak di bawah 1,32 dolar AS. Belum diketahui apakah Soros bertaruh terhadap pound. Seorang juru bicara Soros menolak untuk mengomentari apakah investor itu membuat uang dalam taruhan yang ditempatkan pada Brexit.

"Sekarang skenario bencana itu banyak dikhawatirkan telah menjadi kenyataan, membuat disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah," tulis Soros." Pasar keuangan di seluruh dunia kemungkinan akan tetap dalam kekacauan karena proses panjang yang rumit dalam negosiasai pemisahan politik dan ekonomi dari Uni Eropa."

Dia mengatakan konsekuensi bagi perekonomian riil akan sebanding dengan krisis keuangan 2007-2008.

Soros mengatakan Uni Eropa telah terpecah dan berhenti untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi warganya. Namun demikian, ia menyerukan dukungan untuk merekonstruksi. "Setelah Brexit, kita semua percaya pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip bahwa Uni Eropa dirancang untuk menjunjung kerja sama guna menyelamatkan (Uni Eropa) dengan rekonstruksi secara menyeluruh," tulisnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement