Jumat 24 Jun 2016 18:15 WIB

Dampak Brexit Dinilai Lebih Lama di Pasar Uang

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Bendera Inggris dan Uni Eropa
Foto: Reuters
Bendera Inggris dan Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah Indonesia menghargai semua kebijakan yang diambil masyarakat Inggris Raya untuk lepas dari Uni Eropa. Namun apa yang terjadi saat ini memang merupakan kejutan besar setelah sebelumnya banyak lembaga survei di Inggris meyakinkan bahwa Inggris akan bertahan di Uni Eropa.

"Tapi ternyata tidak, dan kejutan itu membuat dampak serta gejolak sedikit lebih besar. Sehingga kita bisa melihat di pasar keuangan dan pasar modal ada pergerakan," kata Darmin dalam konferensi pers di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/6).

‎Menurut Darmin, adanya gejolak dalam pasar saham dunia diprediksi akan cepat pulih. Tapi yang terjadi pada pasar nilai tukar uang ini akan mengalami gejolak yang lebih lama. Meski demikian, Darmin menilai bahwa nilai mata uang Indonesia terhadap poundsterling Inggris tidak akan mengalami perubahan naik atau turun yang terlampau tinggi.

Mantan Gubernur Bank Indonesia ini menjelaskan, walaupun ada gejolak pada pasar saham dan pasar uang, Pemerintah Indonesia tidak melihat dampak besar yang secara langsung mengancam Indonesia. Namun pemerintah tetap akan memonitor perkembangan dalam beberapa hari ke depan.

"‎Kami juga akan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dan memonitor kalau pemerintah perlu melakukan sesuatu terkait Brexit. Tapi kita percaya situasi ini tidak mengkhawatirkan," ungkapnya.

Baca juga: BI Nilai Dampak Brexit Baru Terlihat dalam Jangka Panjang

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement