Kamis 23 Jun 2016 22:37 WIB

Dubes Inggris: Mode Bisa Jadi Potensi Ekonomi Kreatif Indonesia

Moazzam Malik
Foto: BBC
Moazzam Malik

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik, mengatakan mode (fashion) menjadi potensi dalam pengembangan industri ekonomi kreatif di Indonesia.

"Pada era digital ini bisnis berbasis ekonomi kreatif mendapatkan tempat tersendiri bagi konsumen, terutama mode Indonesia yang memiliki ciri khas budayanya," katanya dalam kunjungam ke Universita Surabaya (Ubaya), Kamis (23/6).

Ia mengatakan peningkatan kemampuan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif menjadi faktor penentu agar nantinya ekonomi kreatif menjadi andalan perekonomian.

"Kami berkomitmen mengembangkan bidang ekonommi kreatif yang diperkuat dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron di Kantor Perdana Menteri Downing Street 10, London, Inggris, Selasa (19/4)," paparnya.

Menurut dia, Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030, sedangkan ekspor berkembang di antara kedua negara dan jumlah pelajar Indonesia yang belajar di Inggris juga semakin meningkat.

"British Council dan Jakarta Fashion Week yang digelar pada beberapa waktu yang lalu telah melatih para desainer muda Indonesia untuk menampilkan karya mode mereka di London Fashion Week," tuturnya.

Lima desainer muda Indonesia, lanjutnya, berhasil memajang produknya di Department Store besar di London. Dalam jangka waktu seminggu, produknya telah melebihi target penjualan.

"Hal ini berarti produk mode Indonesia telah diterima pasar internasional, karena memiliki ciri khas budaya Indonesia. Kami pun mendorong para desainer muda untuk terus berinovasi di bidang ekonomi kreatif," ujarnya.

Dia mengungkapkan Inggris saat ini telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam delapan bidang, yaitu bisnis, investasi, maritim, riset, inovasi, perhubungan, olahraga dan pendidikan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement