Kamis 23 Jun 2016 17:06 WIB

Menperin Minta Mattel Produksi Boneka Khas Indonesia

Menperin Saleh Husin (kanan) didampingi Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Harjanto menyimak penjelasan VP & GM PT Mattel Indonesia Roy Tandean (tengah) saat meninjau area produksi boneka dalam kunjungan kerja ke PT Mattel Indonesia
Foto: Dok Republika
Menperin Saleh Husin (kanan) didampingi Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Harjanto menyimak penjelasan VP & GM PT Mattel Indonesia Roy Tandean (tengah) saat meninjau area produksi boneka dalam kunjungan kerja ke PT Mattel Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin meminta kepada pelaku industri mainan di dalam negeri agar dapat melakukan inovasi dalam memproduksi mainan yang memiliki ciri khas atau karakter budaya Indonesia. Apalagi Indonesia kaya dengan budaya dan tradisi dari masing-masing daerah, sehingga produk mainan yang diciptakan bisa beragam jenis.

Untuk produksi boneka, pelaku industri juga diminta mendesain dan memproduksi dengan karakter tokoh-tokoh cerita Nusantara dan menggunakan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

“Penggemar boneka di dunia kan sangat antusias kepada sesuatu yang khas. Karakter peminat boneka di mana-mana ialah cenderung mencari sesuatu yang berbeda dan eksklusif. Jadi, jika ada Barbie berpakaian khas Minang, Dayak, Sunda, Bali, NTT, Papua dan lain-lain saya yakin diminati dan diburu oleh penggemar boneka dunia. Apalagi saya lihat sudah ada Barbie yang berpakaian khas Jepang, Korea, suku Indian dan sebagainya,” kata Menperin saat mengunjungi pabrik milik PT Mattel Indonesia produsen boneka Barbie, Ever after High, Monster High dan Dora, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/6).

Figur boneka unik itu, lanjutnya, juga dapat berkontribusi pada promosi dan sosialisasi produk fesyen tradisional masing-masing daerah di Tanah Air. Selain itu juga meningkatkan kebanggaan serta membantu branding dan pemasaran ke pasar global.

Senior Vice President Dolls and Diecast Manufacturing Mattel Indonesia Teck Heng Soo mengatakan, Mattel Indonesia merupakan pabrik terbesar di antara pabrik Mattel di dunia seperti Cina, Malaysia, Thailand, dan Meksiko. “Posisi Indonesia sangat penting bagi mata rantai produksi Mattel. Kami juga mendukung industri lokal karena melibatkan pemasok dan subkontraktor,” ujarnya sembari menyebut jumlah karyawan Mattel Indonesia sebanyak 10 ribu orang.

Senada, Vice President and General Manager Mattel Indonesia Roy Tandean mengungkapkan pabrik di Cikarang memproduksi 50 persen Barbie yang beredar di seluruh dunia. “Jadi, kami bisa bilang Indonesia telah menjadi tuan rumah terbesar Barbie. Kami juga memproduksi 2 juta pakaian boneka per minggu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement