REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) mulai membangun jaringan gas di Kecamatan Batuaji dan Kecamatan Sagulung dalam bagian menjadikan Batam kota gas di Provinsi Kepulauan Riau.
"Setelah Nagoya selesai, kami membangun lagi di Batuaji, pembangunan sudah dimulai," kata Kepala Sales Area PGN Batam Amin Hidayat di Batam, Rabu.
PGN membangun pipa jalur utama sepanjang 16,5 km di Batuaji dan Sagulung yang ditargetkan selesai pada tahun ini juga.
Dalam jaringan di Batuaji dan Sagulung, PGN menyasar 4.000 pelanggan rumah tangga yang tersebar di 13 perumahan, antara lain, Fanindo dan Bambu Kuning.
PGN mengajak masyarakat untuk menggunakan jaringan gas rumah tangga untuk kebutuhan memasak, air panas dan lainnya, karena lebih murah, lebih aman dan lebih sehat.
"Gas bumi lebih efisien, karena seluruhnya dari dalam negeri. Bisa menghemat 40 persen hingga 60 persen dibandingkan menggunakan gas tabung.
Ia mengilustrasikan, bila masyarakat biasa menghabiskan dana Rp100.000 untuk gas tabung, maka dengan gas bumi hanya sekitar Rp39.000.
Di tempat yang sama, Humas PGN Batam Riza Buana mengatakan penggunaan gas bumi juga jauh lebih aman ketimbang menggunakan tabung.
"Karena sifat gasnya lebih ringan. Sampai saat ini tidak pernah ada kebakaran yang disebabkan gas bumi, tingkat keamanannya tinggi," kata Riza.
Riza menjelaskan, pemilihan lokasi Batuaji untuk jaringan gas erupakan usulan dari Pemkot Batam, karena relatif padat penduduk.
Sementara itu, PGN baru saja menyelesaikan proyek jaringan pipa gas bumi sepanjang 18,3 km Kota Batam dan siap memasok bahan bakar ramah lingkungan itu ke masyarakat.
Pipa gas di kawasan bisnis sepanjang 18,3 km akan menyalurkan gas bumi ke wilayah Nagoya, Lubuk Baja, dan Jodoh di Batam.
Dengan adanya tambahan proyek pipa gas di Nagoya, jumlah pipa distribusi gas bumi di Batam menjadi 141,3 km.