Senin 20 Jun 2016 07:02 WIB

Kenaikan Harga Pangan tak Menguntungkan Pedagang

Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional.  (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Pedagang melayani pembeli daging sapi di sebuah pasar tradisional. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS Mahfudz Siddiq mengatakan untuk kenaikan harga pangan pada bulan Ramadhan ini tidak memberikan keuntungan bagi para pedagang di pasar dan mereka lebih memilih harga normal.

"Kenaikan harga pangan di pasar sekarang ini yang menikmati bukanlah pedagang kecil apalagi para petani, tapi yang menikmati itu adalah distributor," kata Siddiq di Cirebon, Jawa Barat, Senin (20/6).

Ia menuturkan kenaikan harga pangan ini merupakan siklus tahunan yang terus terjadi ketika memasuki bulan Ramadhan dan juga lebaran. Dan sampai saat ini, melambungnya harga pangan bukan karena tidak tersedianya bahan pangan, namun ini merupakan permainan distributor dan untuk itu pemerintah wajib memutus rantai distribusinya.

Dimana saat ini yang menikmati harga mahal itu adalah distributo-distributor yang serakah, bukan pedagang kecil apalagi para petani, untuk itu putuskan rantai distribusi. "Kuncinya itu bukan diketersedian pangannya, tapi bagaimana kita memotong rantai distribusi," ujarnya.

"Saat ini yang diuntungkan itu adalah distributor, bukan pedagang di pasar, peternak atau petani, karena panjangnya rantai distirbusi yang terjadi, sehingga harga pun naik," lanjutnya.

Ia menambahkan rantai distirbusi tersebut hanya bisa diperpendek melalui Bulog dan Bulog harus bisa menetapkan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan para pedagang maupun distributor. Dengan langkah tersebut pihaknya meyakini harga pangan bisa dikendalikan oleh pemerintah, bukan dikendalikan distributor.

"Pemerintah harus tampil melalui Bulog dan untuk itu Bulog juga harus berani membeli lebih tinggi dari pada distributor," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement