REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Treasury and Market Bank Mandiri Pahala N Mansury mengatakan pihaknya merevisi target pertumbuhkan kredit menjadi 9-10 persen dari sebelumnya 12-14 persen sampai akhir tahun ini. "Perlambatan kredit terjadi pada sektor korporasi mungkin pada 'low double digit' sampai saat ini," kata Pahala di sela-sela berbuka puasa bersama media di Jakarta, Rabu (15/6).
Ia menyatakan saat ini yang tetap bagus pertumbuhannya adalah pada sektor mikro "Kami lihat sebenarnya pada beberapa segmen khususnya kredit pemilikan motor masih di atas 20 persen. Jadi, mikro tumbuhnya masih di atas 20 persen, mobil dan motor masih di atas 20 persen," tuturnya.
Terkait revisi tersebut, pihaknya pun telah melakukan pemangkasan biaya sekitar Rp 900 miliar.
"Jadi, memang sudah cukup dalam pemotongan biaya yang kami lakukan, mungkin yg terkait dengan pengembangan atau ekspansi dari sisi outlook kita juga kurangi. Juga dari sisi electronic channel' misalnya seperti ATM, EDC, juga kami kurangi. Misalnya, EDC dari tadinya kami punya rencana mungkin kisaran 50 ribu tambahan EDC, kami kurangi setengahnya saja," ujarnya.
Begitu pun, kata dia, dengan ATM di mana jumlahnya juga dikurangi setengahnya. "Fokusnya juga sama bagaimana kalau ada titik-titik ATM yang misalnya tidak begitu produktif mungkin bisa ditingkatkan, " ujar Pahala.