Senin 13 Jun 2016 17:40 WIB

Pedagang Akui Sulit Turunkan Harga Daging Sapi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Nur Aini
Daging sapi (ilustrasi)
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Harga daging sapi di Kota Bekasi, Jawa Barat masih berada di kisaran Rp 120 ribu. Pedagang mengaku sulit menurunkan harga lantaran harga daging sapi dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sudah berkisar Rp 90 ribu.

Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Sumber Arta yang akrab disapa Caplang (32 tahun) mengatakan, harga masih bertengger di kisaran Rp 120 ribu sejak beberapa bulan silam. Ia mengaku tidak bisa lagi menurunkan harga sebab harga daging kartas per kilogram sudah Rp 90 ribu. "Nggak bisa (turun), harga karkas aja Rp 90 ribu. Kalau sapi nangkap sendiri bisa Rp 80 ribu," ujar Caplang kepada Republika.co.id, Senin (13/6).

Caplang biasa mengambil daging dari RPH Pulogadung, Jakarta Timur. Warga Cikunir, Jatibening ini menyatakan dirinya tidak menjual daging sapi impor lantaran tidak laku. Daging impor sepi peminat. Dari pantauan, satu blok daging di Pasar Sumber Arta tidak ada yang menjual daging impor. "Nggak ada yang mau. Katanya mahal dikit nggak masalah yang penting baru," kata Caplang.

Dalam sehari, ia biasa menghabiskan daging lokal sebanyak 1,5 kwintal. Menurut dia, mahalnya harga daging sapi tidak menurunkan daya beli masyarakat. Apalagi, kata Caplang, kebanyakan pembeli daging sapi adalah para tukang bakso atau pemilik warung makan.

Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, saat ditemui di ruang kerjanya menuturkan, harga berbagai kebutuhan bahan pokok, termasuk daging sapi, terus mengalami peningkatan selama bulan Ramadhan. Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) dan Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) terus berusaha mengendalikan harga bahan pokok. Di antaranya, kata Syaikhu, lewat pemantauan harga di lapangan.

"Pemkot juga berusaha menekan harga melalui kerjasama dengan berbagai pihak antara lain dengan PT Berdikari yang memang menjadi supplier daging untuk masyarakat," kata Syaikhu. Selama ini, kerja sama tersebut sudah dilakukan tiap dua pekan sekali di ajang Car Free Day.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement