Kamis 02 Jun 2016 15:47 WIB

Ini Saran Pelaku Industri Agar Harga Daging Rp 80 Ribu

Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Senin (9/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pertanian mengadakan Fokus Group Diskusi mengenai kesiapan bahan pokok menjelang Hari Raya di Jakarta, Kamis (2/6). Juan Permata Adoe, Wakil Umum Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan menyampaikan ada faktor-faktor yang diluar kendali industri dan pemerintah yang menyebabkan harga daging sapi naik.

Menurut dia, penyebab instabilitas harga pangan dan permasalahan pangan dari tahun ke tahun tetap sama. Menurutnya, penyelesaiannya tidak gampang dan selalu ada yang dijadikan kambing hitam.

Ini Target Penurunan Harga Pangan Jelang Ramadhan

Juan menjelaskan jika ingin mencapai harga daging sapi Rp 80.000 per kg dipastikan dapat diperoleh dari daging beku. Sementara, untuk menurunkan harga daging sapi segar di pasar dapat dilakukan dengan impor dengan syarat pembatasan berat sapi masuk maksimal 350 kg, masa penggemukan 120 hari dan pengenaan bea masuk 5 persen.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum KTNA Nasional, Winarno Tohir menyoroti tingginya biaya distribusi yang mencapai 21 persen yang mencerminkan belum efisiennya sistem distribusi.

“Terkait impor agar hanya dilakukan dalam keadaan ‘terpaksa’ saja dan petani menginginkan agar harga distabilkan juga perlu jaminan harga bagi petani,” kata Winarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement